Page 14 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 14

Perdamaian: Corong Pendidikan Thawalib School Padang Panjang Tahun 1929 | 9


           PEMBAHASAN                                  1935; Beckmann dan Thomas, 1985).
                                                           Singkatnya,  Asisten Residen Padang
           Sumatra  Thawalib  merupakan  kelanjutan    Panjang kewalahan dengan gerakan protes
           dari Surau Jembatan Besi yang hadir un-     yang dibangun Haji Datuk Batuah cs, baik
           tuk menyuarakan gerakan Islam modernis      lewat debating club, Bufet Merah, pers Pe-
           di Padang Panjang. Adalah Syekh Abdul-      mandangan Islam, Djago! Djago!, Doenia
           lah Ahmad yang awalnya mengelola surau      Achirat, maupun melalui aktivitas Sarekat
           tersebut,  kemudian  digantikan  oleh  saha-  Rakyat. Untuk membumikan ideologi Ku-
           bat karibnya bernama Syekh Abdul Karim      minih,  Haji  Datuk  Batuah menggandeng
           Amrullah (Haji Rasul).                      dua orang guru Thawalib, yakni Arif Fadil-
               Sebelum berganti nama menjadi Suma-     la dan Djamaludin Tamim.
           tra Thawalib, Haji Rasul intensif melaku-       Residen Sumatra Barat dan  Asisten
           kan  pengajian yang  diikuti  oleh  ratusan   Residen  Padang Panjang  cemas,  dengan
           orang jamaah. Dua orang murid terbaiknya    besarnya pengaruh Haji Datuk Batuah cs,
           senantiasa mendampingi, yakni Zainuddin     terutama dalam menggalang massa melalui
           Labay El-Yunusi (kelak mendirikan Dini-     pengkaderan, maupun openbaar vergader-
           yah School) dan Haji Achmad Chatib gelar    ing. Asisten Residen Padang Panjang pun,
           Datuk Batuah (perintis  Kuminih). Kedua     tidak kehilangan akal.  Ia berkolaborasi
           murid ini, sama cerdas dan tajam  pe-       dengan Kepala Nagari Koto Laweh Datuk
           mikirannya. Hanya saja, Haji Datuk Batu-    Basa, untuk meringkus Haji Datuk Batuah
           ah lebih unggul. Ia pernah berguru dengan   cs dengan berbagai delict aduan.
           Syekh  Ahmad  Chatib  al-Minangkabawi–
           yang notabene adalah imam besar Masji-      Redupnya Komunis di Sumatra Barat
           dil Haram, guru KH. Ahmad Dahlan, KH.
           Hasyim Asy’ari, beberapa Kaum Muda di  Pasca diringkusnya Haji Datuk Batuah dan
           Sumatra Barat.                              Natar  Zainuddin,  Gubernur  Jendral  van
               Benda (1960) menuturkan, pertemuan  Limburg Stirum menengarai api Kuminih
           dengan  Natar  Zainuddin  telah  mengubah  di Sumatra Barat akan padam. Malah seba-
           mindset Haji Datuk Batuah, untuk meng-      liknya, gerakan anti kolonial makin mem-
           adopsi Komunisme dalam bingkai ajaran  besar. Dilihat dari  agresivitas  kiri  jelang
           Islam. Setelah mengalami proses dialekti-   peristiwa Silungkang 1927, memang cuk-
           ka dengan laki-laki blasteran India-Padang  up tinggi.  Namun, dilihat  dari  kesolidan
           dan Haji Miscbach, Haji Datuk Batuah  organisasi antara Sarekat Rakyat dan PKI
           segera mempropagandakan Kuminih –buah  di tahun 1925, justru berbanding terbalik.
           pikiran yang ia peras dari Komunisme sed-   Perpecahan di tubuh “merah” sudah tam-
           erahana  ala  Marx, ajaran  Islam,  dan fal-  pak, ketika putusan CC PKI  Desember
           safah hidup Minangkabau. Pada Novem-        1924 untuk melebur  SR ke PKI Cabang
           ber 1923, ia memproklamirkan berdirinya  Padang,  tidak dipatuhi  oleh Arif Fadhilla
           Sarekat Rakyat, yang dalam kurun waktu  dan Djamaluddin Tamim.
           seminggu telah merekrut ratusan orang           Padahal,  pada Februari  1925 menun-
           di sekitar Padang Panjang (Blumberger,  jukkan anggota Sarekat mencapai  840




                                                                                Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19