Page 31 - E-MODUL SEJARAH LOKAL SITUS WONOSUKO SEBAGAI PENINGGALAN MEGALITIK DI BONDOWOSO
P. 31
@2022, Pendidikan Sejarah, Universitas Jember
Kebudayaan megalitikum meninggalkan bekas-bekasnya di seluruh Indonesia, dalam
berbagai ragam dan bentuk (Soekmono, 1981: 74). Persebaran tinggalan megalitik dapat
dijumpai di beberapa daerah di Indonesia, meliputi wilayah Sumatera (Sumatera bagian utara,
Sumatera bagian barat, Sumatera bagian tengah, Sumatera bagian selatan), Jawa (Jawa bagian
barat, Jawa bagian tengah, Jawa bagian timur), Kalimantan, Sulawesi (Sulawesi bagian utara,
Sulawesi bagian tengah, Sulawesi bagian selatan), Kepulauan Sunda Kecil (Bali, Sumba,
Sumbawa, Flores, Timor, Sabu), sampai Maluku, dan Papua (Prasetyo, dalam Prasetyo 2015:
78).
Megalitik Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam dua fase kehidupan. Fase pertama
merupakan fase kehidupan prasejarah dan fase kedua merupakan kehidupan zaman Sejarah.
Untuk saat ini situs-situs yang dapat digolongkan ke dalam fase protosejarah dapat diketahui di
Minahasa (Sulawesi Utara), Lembah Besoa, Poso (Sulawesi Tengah), Gunung Padang, Cianjur
(Jawa Barat) dan Pangkung Paruk (Bali), sedangkan sisanya lebih menunjukkan pada kronologi
yang mendukung pada fase kehidupan sejarah (Prasetyo, 2015: 76-77). Tradisi megalitik yang
masih hidup hingga kini di beberapa daerah Indonesia meliputi; (Nias, Flores, dan Sumba)
(Heekeren dalam Soejono & Leirisa, 2019: 248).
Sumber: Noor & Mansyur, 2015: 57
Gambar 11 : Dolmen
E-modul Berbasis Discovery Learning 18