Page 116 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 116
2. Menjadi Gubernur Kalimantan
Panitia kecil PPKI diketuai Presiden Sukarno. Pada kaki dari Indonesia. P.M. Noor dan Hatta secara
awalnya seorang jurnalis yang bernama Anang solid berkoordinasi menggalang dukungan
Abdul Hamidhan adalah sosok yang ditunjuk rakyat Kalimantan di Banjarmasin agar tetap
menjadi Gubernur Kalimantan. Seperti P.M. Noor, bergabung dalam negara Republik Indonesia.
Hamidhan juga berasal dari Kalimantan Selatan. Terlepas dari penolakan Hamidhan, penunjukan
P.M. Noor sendiri diangkat menjadi Wakil Menteri P.M. Noor sebagai Gubernur Kalimantan
Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Namun, terbilang tepat karena ia memiliki modal kultural
Hamidhan menolak tawaran Presiden Sukarno sebagai putra bangsawan Kerajaan Banjar.
karena tetap ingin berjuang sebagai wartawan. Selain itu, P.M. Noor berpengalaman dalam
Kemudian, Hamidhan mengusulkan nama P.M. bidang birokrasi pemerintahan. P.M. Noor juga
Noor kepada Wakil Presiden Mohammad Hatta memiliki hubungan baik dengan tokoh-tokoh
dan Menteri Negara Otto Iskandar Dinata untuk pergerakan nasional. Namun, menjadi gubernur
menduduki jabatan gubernur. Akhirnya, atas pada masa revolusi bukan perkara mudah. P.M.
rekomendasi Hatta, P.M. Noor didaulat sebagai Noor harus menghadapi tantangan yang berat,
Gubernur Provinsi Kalimantan dengan ibukota antara lain, karena terbatasnya infrastruktur
Banjarmasin. dan fasilitas untuk menunjang jalannya roda
pemerintahan. Selain itu, keadaan di Kalimantan
Penunjukan P.M. Noor memang lebih cenderung tidak mendukung P.M. Noor untuk menjalankan
karena hubungan baiknya dengan Hatta. pemerintahan secara langsung. Dalam situasi
Kerjasama keduanya cukup akrab menjelang perang, praktis membuat P.M. Noor tidak berada di
hari-hari genting setelah Jepang akan angkat Kalimantan selama revolusi.
Noor dan Hatta. Dok. jejakrekam.com
102
102 ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA
A