Page 135 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 135
1.2 Sebagai Pegawai di Era Pendudukan
Jepang
Pada 8 Maret 1942 Letnan Jendral Hein Ter Karesidenan yang disebut Syo Sunda Minseibu
Poorten, Panglima KNIL, mewakili Gubernur dan dipimpin oleh seorang chōkan—setara dengan
Jenderal Tjarda van Starkenborgh-Stachouwer residen pada zaman Belanda—berkebangsaan
menyerah tanpa syarat kepada penguasa militer Jepang yang berkantor di Singaraja. Minseibu
Jepang di Kalijati, Jawa Barat. Untuk membantu Chōkan bertanggung jawab kepada panglima
menghidupkan kembali pemerintahan sipil di Bali, militer (shireikan) yang bermarkas di Denpasar.
pimpinan AD Jepang menunjuk Ketut Pudja, yang Bali dibagi menjadi dua wilayah militer: Bali Utara
sudah menjadi hakim di Raad van Kerta Badung, yang mencakup kerajaan-kerajaan (syu) Buleleng
sebagai rijikan-dairi atau penasehat residen. dan Jembrana dan Bali Selatan yang mencakup
Bali tetap dikelola bersama Lombok dalam satu enam kerajaan lainnya. Raja-raja Bali diberi
X
Mr. I Gusti Ketut Pudja (baris pertama paling kiri), pada saat pelantikan dirinya
sebagai Kepala Pemerintahan Swa Praja Rizikan Dairi. Dok. Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA 121