Page 159 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 159

Ratulangi dan Douwes Dekker. Dok. keluarga Sam Ratulangi.


                   kepada Gubernur Sam Ratulangi, tetapi Sam        menghimpun berbagai organisasi pemuda lainnya
                   Ratulangi tidak segera menyetujui aksi pemuda.   dalam satu gerakan terpadu. Selanjutnya, Sam
                   Dia lebih memilih melakukan diplomasi dengan     Ratulangi bersama Lanto Daeng Pasewang,
                   panglima balatentara Jepang dan Sekutu kendati   Soewarno, Andi Zainal Abidin, Tadjuddin Noor,
                   upaya diplomasi tersebut juga tidak berhasil.    dan Siranamual Daeng Saelan mendirikan Sekolah
                   Tentara Jepang bahkan mengancam akan             Menengah Pertama (SMP) Nasional dengan
                   melakukan kekerasan bersenjata jika terjadi      mengambil alih gedung bekas markas Tentara Dai
                   perebutan kekuasaan dari pihak Indonesia.        Nippon di Gowaweg (sekarang Jalan Dr. Ratulangi).
                   Menurut perhitungan Sam Ratulangi, pemuda        Sekolah tersebut didirikan pada 8 Oktober 1945
                   Sulawesi tidak cukup senjata untuk melawan       guna menampung pelajar-pelajar yang putus
                   tentara Jepang. Maka, dia menginstruksikan agar   sekolah akibat perang semasa pendudukan Jepang.
                   pertumpahan darah di pihak sendiri jangan sampai   Tenaga pengajar diambil dari kalangan pejuang
                   terjadi apalagi kondisi saat itu Jepang masih    sendiri. Sam Ratulangi sendiri bertindak sebagai
                   memiliki cukup banyak perlengkapan dan secara    kepala sekolah.
                   rutin melakukan persiapan militer.
                                                                    Ketika Belanda menerapkan blokade, para pemuda
                   Dalam situasi yang sulit, Gubernur Sam Ratulangi   memegang peranan penting dengan berjaga
                   berhasil membentuk struktur organisasi           di sepanjang garis pantai pelabuhan Makassar
                   pemerintahan daerah Sulawesi dan sejak 5         setiap waktu. Diusahakan agar segala bahan
                   September 1945 pemerintahan yang telah           makanan yang diangkut jangan sampai jatuh ke
                   terstruktur tersebut sudah dapat berjalan. Satu   tangan musuh. Namun sebaliknya, pihak Belanda
                   hal yang merupakan kecermatan Sam Ratulangi      juga turut melancarkan provokasi beragam rupa
                   adalah mengonsolidasikan potensi kekuatan        terhadap rakyat. Mereka melakukan penukaran
                   pemuda, termasuk pembentukan Pusat Pemuda        uang 1:30 untuk memukul roda perekonomian
                   Nasional Indonesia (PPNI) yang ditulangpunggungi   pemerintah Republik. Selain itu NICA menawarkan
                   barisan pemuda eks tentara Heiho dan berpusat    pembagian kebutuhan pokok seperti kain, susu,
                   di Makassar. Tujuan organisasi ini adalah untuk   dan mentega bagi rakyat dan tokoh masyarakat
                                                                    yang bersedia bekerja sama dengan Belanda.



                 ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA                                      145
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164