Page 43 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 43
Ketua PDRI, Sjafruddin Prawiranegara, menunjuk Masa-masa setelah pengakuan kedaulatan,
Hasan sebagai wakilnya yang berkedudukan di Hasan menetap di Jakarta.Dia mengabdi sebagai
Bukittinggi. Keputusan pertama yang diambil wakil rakyat dalam Dewan Perwakilan Rakyat
Hasan adalah menginstruksikan pejabat Sementara (DPRS). Hasan juga terlibat dalam
pemerintah di Bukittinggi agar bersiap untuk upaya nasionalisasi perusahaan minyak asing
mengungsikan diri ke perkebunan Halaban, dekat menjadi milik negara dalam Permina (Perusahaan
Payakumbuh. Minyak Negara). Buah pikiran Hasan tentang
sejarah perminyakan dibukukan dalam Sejarah
Seiring dengan pengakuan atas kedaulatan wilayah Perminyakan di Indonesia (1985). Hingga masa
Indonesia, struktur administrasi negara terus tuanya, Hasan tetap berkhidmat untuk negara baik
menyesuaikan dengan kebutuhan daerah. Teuku di dalam maupun di luar pemerintahan.
Mohammad Hasan tidak lagi menjabat sebagai
gubernur, tetapi senantiasa ditawari berbagai Hasan, gubernur pertama dan terakhir Sumatra,
kedudukan. Dalam memoarnya, Hasan mengenang telah berjuang melintasi berbagai zaman mulai
bahwa Mohammad Hatta sekali waktu pernah dari era kolonial hingga menyaksikan Indonesia
menawarinya posisi duta besar untuk Mesir. merdeka dan tumbuh menjadi negara menuju
Hasan menolak tawaran tersebut dan menyatakan maju. Hasan meninggal di Jakarta pada 21
keinginannya untuk hidup bebas sebagai rakyat September 1997 dalam usia 91 tahun. Pemerintah
biasa. Indonesia pada 2006 mengabadikan nama Hasan
sebagai pahlawan nasional.
Hasan bersama keluarga. Dok. repro buku: Dr. Mr. Moehammad Hassan:
Salah Seorang Pendiri Republik Indonesia dan Pemimpin Bangsa
ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA 29