Page 82 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 82

2.2 Bapak Koperasi Pegawai Negeri





                 Menjelang akhir hayatnya, Soeroso mengabdikan   kesulitan pencarian modal pada saat itu. Dengan
                 diri ke dunia koperasi untuk mewujudkan         kemampuan dan keinginan yang kuat dari R.P.
                 pembangunan rumah-rumah pegawai negeri          Soeroso, IKPN dapat tetap bertahan dengan
                 melalui program menabung yang dikelola oleh     kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) serta
                 Koperasi Pegawai Negeri dalam waktu jangka      jaminan dari para anggota pengurusnya. Soeroso
                 panjang dan jangka pendek. Selain itu, bantuan   berusaha dengan sekuat tenaga menjaga agar
                 juga diberikan kepada para pegawai negeri       KPN dapat mendapatkan kredit untuk usaha-
                 yang sudah mempunyai tanah atau mempunyai       usahanya dan sekaligus mengembalikan modal
                 rumah yang kecil sehingga dapat diberikan       tepat waktu kepada bank yang memberikan
                 kemudahan untuk membangun, memperbaiki,         modal pinjaman. Dapat dikatakan bahwa periode
                 atau memperluas rumahnya sendiri di atas tanah   tersebut dilalui oleh para pengurus Koperasi
                 mereka dengan pinjaman dari Koperasi Pegawai    Pegawai Negeri dengan sangat sulit, tetapi
                 Negeri yang dapat diangsur. Ia juga membentuk   para anggotanya melakukan pengabdian tanpa
                 Koperasi Pegawai Negeri di setiap kantor mulai   imbalan jasa dan dilakukan secara sukarela. Baru
                 dari pusat hingga di daerah-daerah.  Pemerintah   pada sekitar 1969 Soeroso berkesempatan untuk
                 menyetujui hal itu dengan keluarnya surat       mengungkapkan kesulitan KPN kepada Presiden
                 edaran kepada para menteri Republik Indonesia   Suharto dan mendapat respons langsung.
                 pada 22 November 1954 nomor 34146/54
                 terkait pembentukan Koperasi Pegawai Negeri.    Gerakan KPN kemudian mendapat bagian
                 Kepedulian terhadap sesama juga diperlihatkan   dari potongan seluruh gaji pegawai negeri,
                 Soeroso ketika dia memperjuangkan nasib para    termasuk anggota Angkatan Bersenjata Republik
                 perintis kemerdekaan. Dalam perjuangannya, R.P.   Indonesia (ABRI) besertaPolisi Republik Indonesia
                 Soeroso berusaha untuk menjadikan Gedung Pola   (Polri). KPN sendiri terdiri dari IKPN, Inkopad,
                 di Pegangsaan Timur Nomor 56 menjadi Gedung     Inkopal, Inkopau, dan Inkopol. Setelah melewati
                 Perintis Kemerdekaan yang diresmikan oleh       perjuangan panjang, pada 1969 keluarlah
                 Presiden Soeharto.                              Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1969 yang
                                                                 kemudian disempurnakan dengan Keputusan
                 Berkat kecakapan dalam pengelolaan usaha,       Presiden Nomor 22 Tahun 1970. Sejak saat itu
                 uang pinjaman yang didapat dari Bank Indonesia   KPN mendapat modal dari potongan gaji para
                 itu kemudian dapat dikembalikan tanpa adanya    pegawai negeri hingga tahun 1974.
                 bunga sehingga modal dan keuntungan bisa
                 dipergunakan secara optimal dan keuntungan      Pada tahun 1974 Keputusan Presiden Nomor
                 bisa didapatkan secara maksimal. Selain itu, KPN   22 Tahun 1970 akan dihentikan. Dengan
                 juga memberikan fitur terhadap para anggotanya   penghentian itu, Direktur Jenderal Koperasi
                 untuk dapat mengangsur berbagai barang selama   ingin mengambil modal dari KPN sesuai dengan
                 beberapa bulan atau beberapa tahun. Kemajuan    Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 69 dan
                 yang diperoleh oleh gerakan koperasi pegawai    Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1970
                 negeri merupakan hasil perjuangan langsung dari   bersamaan dengan keputusan bersama tiga
                 R.P. Soeroso. Hingga 1958 gerakan koperasi yang   menteri lainnya. Soeroso menentang tindakan
                 digagas oleh Soeroso sudah mencapai jumlah      tersebut karena menurutnya keputusan tiga
                 anggota sekitar 1,3 juta orang.                 menteri bukan merupakan landasan yang
                                                                 kuat serta bukan suatu peraturan pemerintah.
                 IKPN mulai mengalami kemunduran ketika          Bantuan presiden yang sudah diberikan itu
                 terjadi perubahan sistem pemerintahan dari      harus tetap menjadi modal abadi KPN. Namun,
                 parlementer menuju presidensial pada 1959. Itu   penentangan Soeroso tidak digubris. Keputusan
                 disebabkan banyaknya bank yang sebelumnya       Presiden Nomor 56 Tahun 1974 mulai berlaku
                 merupakan sumber pemodalan yang digunakan       pada 1 Januari 1975. IKPN di bawah pimpinan
                 oleh Koperasi Pegawai Negeri dibekukan oleh     Soeroso kemudian berjuang untuk terus
                 pemerintah. Koperasi Pegawai Negeri mengalami   mendapatkan tambahan modal dengan modal








                 68                                               ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87