Page 77 - Ebook_Atlas Gubernur-
P. 77

Pemerintah Eksekutif-Legislatif

                                                    versi Soeroso

                        Guna mempermudah urusan terkait pemerintahan administratif, terutama di daerah Kasunanan,
                         Mangkunegaran, dan Pakualaman pada waktu itu, R.P. Soeroso menjalankan pemerintahan
                         yang bersifat legislatif dan eksekutif. Ketika itu, hal tersebut tidak berada pada ranah yang
                         sewajarnya. Oleh karena itu, di antara KNI Daerah, sel diketuai oleh Kusumadiningrat dan Sri
                         Sunan XII, dan Mangkunegara VIII, Terdapat pembagian tugas terhadap Sri Mangkunegara yang
                         menjalankan urusan legislatif bersama KNI Daerah, sedangkan Sri Sunan dan Mangkunegoro
                          menjalankan urusan eksekutif di wilayah tersebut. Awalnya pembagian itu bisa diterima oleh
                          kedua belah pihak. Akan tetapi, beberapa hari kemudian R.P. Soeroso menerima surat dari
                          para penasihat Sunan dan Mangkunegara bahwa dalam ksehariannya yang menjalankan
                          pemerintahan eksekutif adalah para patih dari kedua raja tersebut. Tentu saja situasi itu
                           ditolak oleh daerah. Sebagai gantinya dibentuk suatu presidium untuk mengurus urusan

                           eksekutif yang langsung dipimpin oleh Gubernur Soeroso sendiri.”










                                 Menyelesaikan Masalah Pemogokan
 Laut Jawa

                         Ketika menjabat sebagai Menteri Perburuhan pada masa Kabinet Wilopo, R.P. Soeroso dapat
                         menyelesaikan permasalahan yang belum dapat diselesaikan pada pemerintahan sebelumnya.
                         Permasalahan tersebut adalah pemogokan buruh perkebunan Belanda yang berjumlah puluhan
                         ribu pekerja. Ia memberikan kenaikan upah dan jatah pangan secara berkala kepada seluruh
                         pekerja di perkebunan sehingga mereka bekerja seperti sediakala.”












                                           Pionir Pembentukan IKPN



                         Hasil perjuangan dari R.P. Soeroso yang paling penting adalah gagasan mendirikan koperasi di
                         tingkat daerah. Koperasi di daerah tingkat dua juga didukung oleh gabungan koperasi di tingkat
                         provinsi dan kemudian menggabungkan diri dalam induk koperasi di pusat yang menjadi
                         cikal bakal apa yang kita kenal juga sebagai Induk Koperasi Pegawai Negeri (IKPN). Koperasi
                         bentukkan R.P. Soeroso ini mendapat perhatian yang penuh dari semua kabinet parlementer
                         yang sedang berkuasa pada era itu.







                 ATLAS SEJARAH INDONESIA: GUBERNUR PERTAMA DI INDONESIA                                       63
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82