Page 194 - Ebook_Toponim Jogja-
P. 194

176         Toponim Kota Yogyakarta












                             2. Kampung Prenggan


                             Ada beberapa pendapat terkait asal muasal penamaan Kampung Prenggan. Pertama,
                             dinamakan Kampung Prenggan karena dahulu disini terdapat tempat tinggal Pangeran
                             Pringgalaya  (putra  dari  Panembahan  Senapati  penguasa  Kerajaan  Mataram  Islam).
                             Akan tetapi, pendapat ini terbantahkan dengan melihat peta wilayah Kotagede yang
                             dibuat oleh Topografischen Dienst tahun 1923-1924 koleksi KITLV. Dalam peta tersebut
                             selain Pringgan [Prenggan] juga terdapat daerah bernama Pringgolayan di sebelah
                             timur Gedongan dan Basen. Dari diksinya nama  Pringgalaya lebih selaras  dengan
                             Pringgolayan daripada Prenggan sehingga dapat disimpulkan bahwa asal-usul Kampung
                             Prenggan tidak ada kaitannya sama sekali dengan kediaman Pangeran Pringgalaya.
                             Kedua, ada yang mengatakan toponim Kampung Prenggan berasal dari tempat
                             kedudukan Raden Rangga (pa-rangga-an) yang dahulu ada di wilayah ini. Kata “pa-
                             rangga-an” disini melebur menjadi ‘prenggan”. Ketiga, nama Prenggan diambil dari
                             kata “rêngga” yang mengalami proses afiksasi dengan penambahan konfiks {pa-} dan
                             {-an}: {pa-} + {rêngga} + {-an}    parênggaan, tetapi karena /a+a/    /a/ maka
                             menjadi parênggan dan karena huruf ‘a’ luluh sehingga menjadi prênggan (Istiani, 2012:
                             114). Poerwadarminta dalam kamus Bausastra Jawa (1939) menyebutkan kata di-rêngga
                             yang artinya dipajang/dipamerkan, dirias agar tampak indah (dipajang, dipacak murih
                             katon endah). Konon, kampung ini dahulu dihuni oleh para abdi dalem yang diserahi

                             tugas untuk menghias keraton ketika ada acara.

                             Keberadaan  daerah  bernama  Prenggan ini setidaknya  dapat dijumpai  dalam  artikel
                             surat kabar Java-Bode No. 83 Tahun ke-27 tertanggal 9 April 1878. Berdasarkan peta
                             yang dibuat oleh Topografischen Dienst tahun 1923-1924 wilayah Pringgan [Prenggan]
                             dibatasi oleh Klitren di sebelah utara, Kebowan di sebelah timur, Ponggalan  di
                             sebelah selatan, dan Tegalgendu di sebelah barat. Di dalam Alphabetisch register van de
                             administratieve (bestuurs-) en adatrechtelijke indeeling van Nederlandsch-Indië Deel I: Java en
                             Madoera (Schoel, 1931: 308), Prenggan tercatat sebagai sebuah desa di Onderdistrik
                             Kotagede, Distrik Kota Gede Djocja, Regentschap Bantul, Afdeeling Djocjakarta, Gewest
                             Djocjakarta. Sekarang Prenggan merujuk pada nama  sebuah kampung sekaligus
                             kelurahan yang secara administratif masuk ke dalam Kecamatan Kotagede, Kabupaten/
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199