Page 14 - MODUL AJAR AKUNTANSI KEUANGAN (KARTU UTANG) TRI WINASIH_Neat
P. 14
(3) Taksiran utang garansi
Terdapat barang-barang tertentu yang penjualannya disertai dengan
pemberian garansi. Garansi dapat berupa perbaikan atau perawatan. Barang
dagangan yang disertai dengan garansi pada saat penjualan, antara lain
barang elektronik, kendaraan bermotor, mesin-mesin, dan alat-alat.
Pada akhir periode akuntansi perlu dihitung taksiran biaya garansi yang
akan terjadi dicatat dalam jurnal penyesuaian dengan mendebit akun biaya
garansi dan mengkredit akun taksiran utang garansi.
(4) Taksiran utang pensiun
Apabila diberikan tunjangan pension kepada karyawan yang telah
berhenti bekerja maka setiap periode akuntansi perlu ditaksir utang pensiun
karyawan. Biaya pensiun yang dibayarkan kepada karyawan semasa
hidupnya, setelah berhenti bekerja akan dibebankan sebagai biaya di
periode-periode di mana karyawan tersebut bekerja. Jumlah pensiun yang
akan dibayarkan ditaksir berdasarkan jumlah karyawan, umur, dan jangka
waktu pembayaran pensiun, kemudian jumlah taksiran dibagi dengan
taksiran jangka waktu bekerja karyawan tersebut. Pencatatan taksiran utang
pensiun setiap akhir periode akuntansi dengan cara mendebit biaya gaji dan
upah atau biaya produksi tidak langsung dan mengkredit akun utang
pensiun. Saat pembayaran pensiun kepada karyawan, rekening utang
pensiun didebit dan mengkredit akun kas.
c) Utang bersyarat (contingent liabilities)
Utang bersyarat adalah utang yang masih belum pasti apakah akan
menjadi kewajiban atau tidak sampai akhir periode akuntansi. Dasar
penggolongan dan pengelompokkan utang bersyarat adalah kepastian
pembayaran. Utang yang belum jelas jumlahnya tetapi sudah pasti
pembayarannya maka tidak termasuk dalam kelompok utang bersyarat.
Kelompok utang bersyarat adalah utang yang belum pasti pembayarannya,
yang jumlahnya telah pasti maupun masih belum pasti.
Kelompok utang bersyarat, antara lain sebagai berikut:
1) Piutang wesel didiskontokan dan piutang dijaminkan.
2) Endorsemen bersyarat atas wesel-wesel.
3) Sengketa hukum.
13