Page 121 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 121

A.  Biografi Muhammad Abduh

                       Sebagian dari kalangan sejarawan atau penulis berbeda dalam menetapkan tahun
                   kelahiran  Muhammad  Abduh.  Namun,  secara  umum  penetapan  tahun  kelahiran

                   Muhammad  Abduh  tahun  1849  Masehi  (Nasution,  1987:  59).  Nama  lengkapnya,
                   Muhammad  bin  Abduh  bin  Hasan  Khairullah,  lahir  di  desa  Mahallat  Nashr  di

                   Kabupaten  alBuhairah  Mesir.  Ayah  Muhammad  Abduh  bernama  Abduh  Hasan

                   Khairullah berasal dari Turki dan telah menetap lama di Mesir (Shihab, 1994: 11). Ibu
                   Muhammad Abduh bernama Junainah binti Utsman alKabir, jika ditelusuri asal usul

                   keluarga,  Junainah  berasal  dari  keturunan  bangsa  Arab  yang  silsilahnya  sampai
                   kepada  Umar  Ibn  alKhattab  (Aziz,  2009:  9).  Kedua  orang  tua  Muhammad  Abduh

                   memiliki  sikap  taat  dan  kuat  dalam  menjalankan  agama,  hal  ini  menjadi  pijakan

                   mereka  dalam  mendidik  anak-anak  mereka,  khususnya  mendidik  anak  kesayangan
                   mereka Muhammad Abduh (Aziz, 2009: 10). Pada usia 10 tahun, pendidikan pertama

                   yang  Muhammad  Abduh  terima  ialah  belajar  menulis  dan  membaca  di  bawah
                   bimbingan  kedua  orang  tuanya  (Nasution,  1987:  11).  Setelah  Muhammad  Abduh

                   mahir  membaca  dan  menulis,  ia  dikirim  kepada  salah  seorang  guru  yang  hafiz  al-
                   Qur‟an.  Dalam  kurun  waktu  dua  tahun  Muhammad  Abduh  berhasil  menghafal  al-

                   Qur‟an (Asmuni, 1998: 78).




                        B.  Kehidupan Sosial Muhammad Abduh

                           1.  Pendidikan Muhammad Abduh


                       Muhammad  Abduh  mengawali  pendidikan  belajar  pelajaran  pada  umumnya,
                   seperti  membaca,  menulis,  dan  menghafal  al-Qur‟an  pada  ayahnya  di  rumah.

                   Mengetahui  bakat  yang  dimiliki  anaknya,  pada  tahun  1862  ia  dikirim  oleh  orang
                   tuanya ke perguruan agama di masjid Ahmadi yang terletak di Tantha. Muhammad

                   Abduh  belajar  mengenai  bahasa  Arab,  nahwu,  shorof,  fiqh  dan  sebagainya.  Akan

                   tetapi, selama dua tahun Muhammad Abduh belajar di Masjid Ahmadi, Muhammad
                   Abduh  merasa  tidak  puas  dan  merasa  jengkel  dengan  metode  mengajar  yang

                   diterapkan.  Akhirnya,  pada  tahun  1864  ia  pun  memutuskan  untuk  kembali  ke
                   kampung halamannya dan bertekad membantu orangtuanya bertani. Waktu kembali

                   ke kampungnya, pada tahun 1865 Muhammad Abduh kawin dalam usia yang masih
                   cukup muda yaitu 16 tahun.Namun orang tua Muhammad Abduh tidak menghendaki





                                                           113
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126