Page 55 - MAJALAH MULIA EDISI MARET 2021 VERSI ONLINE
P. 55

Hamka.
               Dari uraian
            di atas tampak
            bahwa     Buya
            Hamka       bu-
            kanlah semata
            intelektual   dan
            jurnailis biasa. Be-
            liau adalah ulama
            yang petarung, pe-
            renung  yang  turun  ke
            gelanggang, dan pemikir
            yang merasakan pahit getir
            perjuangan.  Buya Hamka me-
            mang pernah men dapat mutiara       mem-
            hik mah dari sang nenek ali as An-  berikan pe-            san khu-
            duang Azi zah.                      sus. Be liau tidak berkata-kata,
               Ketika itu di katakan kepada     tapi memberikan contoh nyata.”
            Hamka bahwa, “Ayah tidak ada
                                                   Sang Nenek menambahkan,
                                                “Tapi kalau pesan dari Ummi,
                   “Sama-sama                   Anduang ingat.  Pertama, ba-
                  disampaikan                   rangsiapa pandai bercermin,
               dengan bahasa                    maka selamat lah hidup akhirat-
                                                nya. Maksudnya perbanyaklah
              yang lembut dan                   mengoreksi diri sendiri, bukan
              bijaksana, tetapi                 orang lain.
                  tidak pernah                     Kedua, hidup itu dijalani, bu-

                  terlepas dari                 kan dipikirkan. Karena jika nan-
                                                tinya yang terlaksana tidak se-
             hakikat yang ingin                 suai de ngan yang diinginkan,
            dia ajak ber dialog,                kecewa jadinya.”
                  yaitu hal-hal                    Demikianlah Buya Hamka,
              paling mendasar                   sosok yang semakin dalam kita
                                                gali akan semakin banyak mu-
                 dari eksisteni                 tiara kita dapatkan. Dari tutur
                 kemanusiaan                    bahasa saja, kita bisa temukan
               kita; akidah dan                 bagaimana berkata-kata yang
                                                lembut, indah, namun kaya akan
                      akhlak.”                  kekuatan    alias  bertenaga.*/
                                                Imam Nawawi




                                                            Rajab 1442/Maret 2021 | MULIA  51
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60