Page 131 - PERTEMPURAN TELUK CIREBON
P. 131
Pertempuran Teluk Cirebon
tersebut dikarenakan daerah pelabuhan
merupakan daerah territorial Republik Indonesia.
Untuk melaksankan tugas penjemputan dan
pengawalan komandan pangklan III Cirebon
mengutus ekskader dibawah pimpinan
Samadikun. Ketidaksepakatan tersebut memicu
pertikaian yang sepat menunda para delegasi tiba
dipelabuhan Cirebon. Namun kemudian diadakan
perundingan, Samadikun sebagai pimpinan
ekskader yang bertugas mengawal delegasi
Belanda tetap pada pendirianya untuk mematuhi
perintah panglima pangkalan III Cirebon agar
delegasi Belanda diangkut oleh kapal milik
ALRI. Pada akhirnya pihak Belanda menyetujui
para delegasi diangkut dengan kapal ALRI yaitu
Kapal Gajah Mada. Namun dengan pengawalan
dari kapal Belanda yaitu HDLM (hydro Diesel
Landing Motor) hal tersebut dikarenakan Belanda
tidak yakin pada keamanan delegasinya. Setiba di
Pintu masuk pelabuhan, Samadikun memberikan
isyarat kepada komandan HDLM (hydro Diesel
Landing Motor) yang isinya melarang kapal
tersebut masuk ke pelabuhan Cirebon dan jika
isyarat tersebut tidak diindahan maka Samadikun
akan melakukan tindakan tegas. Oleh karena itu
samadikun memberikan perintah pada Letnan I
Ahmad Zein untuk mempersiapkan senjata
118