Page 24 - Warta Bea Cukai Edisi November 2018
P. 24
WAWANCARA
De Minimis Value dan Anti Splitting
Semangat PMK No. 112 Tahun 2018
Pemerintah telah melakukan penyesuaian nilai pembebasan (de minimis value) bea masuk dan
pajak dalam rangka impor (PDRI) atas barang kiriman dari sebelumnya USD 100 menjadi USD 75
per orang per hari yang dilakukan melalui e-commerce. Fasilitas ini telah mulai diberlakukan pada
10 Oktober 2018 dan segera ilakukan penyesuaian de minimis value (pembebasan) atas barang
kiriman. Bagaimana aturan ini diterapkan, dan apa saja pengaruhnya bagi perekonomian ? Simak
bincang-bincang redaksi WBC dengan Kasubdit Impor, Direktorat Teknis Kepabeanan, Djanurindro
Wibowo di ruang kerjanya.
Penyesuaian nilai pembebasan (de minimis barang kiriman, akibatnya pasar konvesional
value) bea masuk dan pajak dalam rangka ‘teriak’, “wah gak bisa jualan niih, “ dan juga
impor (PDRI) atas barang kiriman dari berpengaruh ke IKM-IKM.
sebelumnya USD 100 menjadi USD 75 per orang
per hari, baru saja dilakukan pemerintah. Apa Ada masukan dari asosiasi, Kementerian
yang melatarbelakanginya ? Perindustrian dan berbagai pihak mengenai
Sebelum ditetapkan aturan yang baru ini kondisi saat ini agar dirumuskan kembali
memang sudah kita tetapkan sebesar USD 100 aturan mengenai de minimis value. Berangkat
melalui PMK 182/PMK.04/2016 tentunya angka dari masukan itu dibuatlah rumusan untuk
tersebut bukan datang begitu saja. Sebelum menyesuaikan kembali nilai pembebasan (de
PMK.182 ada PMK 188 tahun 2010 yang minimis value) bea masuk dan pajak dalam
menetapkan de minimis value-nya sebesar USD rangka impor (PDRI) atas barang kiriman.
50. Dollar menggunakan faktor diskon, misalnya Tentunya rumusan itu dengan berbagai
jumlah nilai barang kirimannya sebesar USD 75 skenario, mulai dari USD 50 tetapi rasanya
maka 75-50, sisanya 25 harus membayar pajak. tidak elok kok sepertinya dikembalikan lagi
PMK 188, ada juga masukan dari pengusaha
Seiring waktu berjalan, income per capita sudah dan asosiasi untuk impor supaya PPN impornya
naik, daya beli masyarakat juga naik, maka dimulai dari 0 (angka nol) sepertinya untuk di
dikeluarkanlah PMK 182 tahun 2016 menjadi Indonesia hal ini belum memungkinkan dengan
USD 100 tanpa menggunakan factor diskon, skema itu karena ada negara seperti Australia
misalnya nilai barang kiriman sebesar USD 150 menerapkan PPN di mulai dari nol tetapi sifatnya
ya sudah bayar USD 150, bukan USD 100, jika partnership dengan market place yang ada
dibawah USD 100 maka tidak dikenakan pajak. di luar negeri. Sehingga akhirnya diputuskan
angka sebesar USD 75 oleh Menteri Keuangan
Tetapi kemudian 2-3 tahun terakhir terjadi dengan pertimbangan dan rekomendasi dari
lonjakan yang luar biasa dibidang e-commerce WCO melalui PMK Nomor 112/PMK.04/2018
yang tidak hanya terjadi di Indonesiam tetapi dan berlaku efektif tanggal 10 Oktober 2018.
di seluruh dunia, sehingga World Customs
Organization (WCO) jika mengadakan Bagaimana pertumbuhan perdagangan
pertemuan, selalu ada saja pembicaraan e-commerce di Indonesia ?
mengenai e-commerce. Jadi ada perubahan Saat ini sudah terjadi perubahan paradigma,
yang luar biasa, ada shifting pengiriman yang ecommerce tumbuh pesat, di Indonesia saja 90
dulunya dalam container melalui kargo udara, persen merupakan barang kiriman dengan nilai
tetapi shifting sudah melalui ecommerce impor sebesar 448,4 juta dollar AS yang tiap
22 |
22 | Volume 50, Nomor 9, September 2018 - Warta Bea CukaiVolume 50, Nomor 9, September 2018 - Warta Bea Cukai