Page 20 - Warta Bea Cukai Edisi Oktober 2018
P. 20
LAPORAN UTAMA
signifikan. Komoditas itu merupakan barang-
barang konsumsi yang bersifat tersier atau
kebutuhan setelah kebutuhan primer dan
sekunder terpenuhi seperti barang mewah.
Pemerintah melihat dan mengindentifikasi
paling tidak ada sebanyak 900 HS Code
(komoditas) yang bisa diproduksi dalam negeri.
Terhadap komoditas inilah nantinya yang akan
diberlakukan kenaikan tarif impor.
Menurut Rudy Rahmaddi selaku Kasubdit
Penerimaan, Ditektorat Penerimaan dan
Perencanaan Strategis, menaikkan tarif PPh
impor perlu pertimbangan secara matang dan
tidak dapat diberlakukan terhadap semua
produk. Yang menjadi pertimbangan utama
adalah apakah produk impor itu merupakan
bahan baku, barang modal, atau produk
yang diperlukan untuk meningkatkan nilai
tambah. Kalau terhadap produk-produk di
atas dikenakan kenaikan tarif PPh impor, hal ini
malah akan membuat perekonomian nasional
semakin tidak kompetitif. Kenaikan tarif impor
ini secara langsung akan membebani biaya
produksi sebuah produk dan akibatnya harga
produk nasional menjadi mahal dan tidak dapat
bersaing di pasar.
Rudy Rahmaddi Namun sebaliknya, kalau pemerintah menaikkan
Kasubdit Penerimaan, PPh impor dengan maksud sedikit menahan
Ditektorat Penerimaan dan Perencanaan Strategis
laju peningkatan impor, terutama untuk produk
konsumsi yang dapat dibuat oleh industri lokal,
seperti keramik, hal ini akan berdampak positif
terhadap industri nasional. Karena bila impor
bisa berkurang dan permintaan tetap, maka
produk nasional dapat menggantikan produk
impor dan ini bisa jadi membuat industri lokal
lebih bergairah.
Kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif
PPh impor ini juga diharapkan dapat membatasi
pembelian produk konsumsi impor lewat pasar
online dari luar negeri. Karena pembelian
produk konsumsi impor lewat pasar online
dari luar negeri belakangan ini dirasakan cukup
meningkat tajam, sementara kondisi industri
di dalam negeri malah melambat. Seperti
konsumsi tekstil dan produk tekstil di Indonesia
naik sekitar 6 persen per tahun, tetapi kenaikan
permintaan itu tidak dirasakan oleh industri
tekstil di dalam negeri, yang berkembang justru
importir tekstil.
18 | Volume 50, Nomor 9, September 2018 - Warta Bea Cukai