Page 24 - Warta Bea Cukai Edisi Oktober 2018
P. 24
LAPORAN UTAMA
Begitu pula dengan kebijakan yang diambil
pemerintah untuk menaikkan tarif PPh 22 dari
sebagian barang impor, dengan sendirinya
akan semakin banyak beban biaya yang akan
ditanggung importir dan nantinya beban itu
akan dialihkan ke konsumen di Indonesia.
Seperti diketahui bahwa, ada empat jenis tarif
pajak impor yang dibebankan kepada importir
yakni bea masuk (BM), pajak pertambahan
nilai (PPN), PPh impor dan pajak penjualan atas
barang mewah (PPnBM). Pada kenyataannya
yang menanggung keempat jenis beban
pajak impor ini adalah konsumen akhir yang
ditambahkan importir kepada harga sebuah
produk.
Dengan demikian kebijakan ini akan berdampak
kurang menguntungkan bagi konsumen yang
tetap berkeinginan untuk menggunakan barang-
barang konsumsi impor dimaksud. Bahkan
berdasarkan buku tarif bea masuk, rentang
tarif bea masuk Indonesia masih banyak yang
di atas 10 persen. Misalnya barang dengan
kode harmonisasi 8443 (alat elektronik) sampai
dengan 150 persen (mobil, sepeda motor).
Pilihan ada di tangan para konsumen, tetap
menggunakan barang impor dengan harga yang
lebih mahal atau menggunakan barang sejenis
yang diproduksi di dalam negeri dengan harga
yang lebih murah. (Piter)
| Volume 50, Nomor 9, September 2018 - Warta Bea CukaiVolume 50, Nomor 9, September 2018 - Warta Bea Cukai
22
22 |