Page 8 - Sun Flower Full Naskah
P. 8

nesia, hal itu juga yang membuat keluarga So-Ra semakin dekat
          dengan Hae-Seol. Kehadiran So-Ra dan kedua orangtuanya juga
          dapat mengobati kesepian ketika Hae-Seol merindukan kerabat
          di Indonesia, terkadang di tengah-tengah kesibukan ia menyem-
          patkan menyapa keluarganya lewat video call.
                 “Hae-Seol, hm… kalau kau punya nama Korea, aku juga
          punya nama yang terdengar seperti nama orang Indonesia,” So-
          Ra tersenyum dan sedikit membuat Hae-Seol berpikir tentang
          nama yang dimaksud So-Ra.
                 “Oh ya? Apa coba?”
                 “Sarah.”
                 “Haha… iya iya, bagus,” Hae-Seol tertawa saat dugaan-
          nya ternyata benar. So-Ra mengerutkan kening, kalau memang
          bagus kenapa Hae-Seol tertawa, pikir So-Ra. Namun So-Ra juga
          tertawa saat Hae-Seol mengatakan tentang dugaannya.
                 Derap langkah  mereka diikuti daun-daun yang ber-
          guguran di dekat jalan. Mungkin akan menjadi musim gugur
          terakhir bagi Hae-Seol sebab hari kelulusannya tidak lama lagi.
          Mendapatkan beasiswa S2 sastra Korea di Universitas bergeng-
          si dan popular. Hampir tiga tahun Hazelia menetap dan selalu
          pulang ke Indonesia setiap libur semester. Entah apa yang dip-
          ikirkannya saat memilih  jurusan  sastra  Korea, padahal dasar
          pendidikan adalah sastra Inggris, akhirnya ia mengampu tiga
          tahun; dengan satu tahunnya fokus belajar bahasa Korea lalu
          dua tahun lagi fokus pada jurusannya.
                 Berbeda dengan Hae-Seol, Lee-So-Ra justru memilih
          menghabiskan satu tahun pendidikannya untuk kursus bahasa
          Inggris kemudian baru ia fokus pada jurusan sastra Korea.
                 “So-Ra, hati-hati di jalan… aku sudah sampai.” Hae-
          Seol menunjuk tempat kerja yang berseberangan jalan dengan
          posisinya dan So-Ra.
                 “Da-dah… Hae-Seol   fighting!” So-Ra menyemangati
          Hae-Seol diikuti lambaian tangan dari sahabatnya itu. Mereka
          berjanji sore hari akan jalan-jalan sekadar refreshing sebelum be-
          sok akan berkutat lagi dengan perkuliahan. So-Ra berada di ju-
          rusan dan kelas yang sama dengan Hae-Seol, pada pertengahan
          tahun pertama kuliah. Saat itu, So-Ra juga mulai mengajari Hae-

                                     2
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13