Page 96 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 4
P. 96
Inspiring Lecturer Paragon
Part-time praktisi adalah istilah untuk menjelaskan seorang
praktisi yang ‘cabutan’. Biasanya, pihak industry menyebutnya
sebagai “associate”. Bagi perguruan tinggi, setiap dosen yang telah
menjadi dosen tetap diwajibkan untuk mengabdi sesuai dengan jam
kantor, yaitu 40 jam per minggu. Menjadi part-time praktisi adalah
upaya memaksimalkan jatah 40 jam perminggu tersebut dengan
mengalokasikan Sebagian jam menjadi seorang praktisi.
Misalnya, seorang dosen psikologi yang juga merupakan
psikolog, maka ketika menjadi part time praktisi, dia akan
mengalokasikan 8 jam waktunya untuk berpraktrek di sebuah klinik
atau rumah sakit, Dengan cara demikian, maka psikolog ini tetap akan
up to date dengan permasalahan nyata yang terjadi di lapangan dan
akan dapat membantu mahasiswanya untuk lebih memahami
pengalaman langsung di lapangan.
Cara selanjutnya adalah mempelajari mata kuliah di luar
prodi. Saya pribadi merasa kurang setuju jika seorang dosen pada
program studi tertentu harus memiliki latar belakang sarjana dan
master yang sama. Justru perbedaan program studi antara sarjana dan
master dapat memberikan warna sendiri bagi mahasiswa untuk
melihat dari sudut pandang yang berbeda dan lebih luas.
Akhir kata, seyogyanya pendidikan di perguruan tinggi tidak
hanya untuk mencari ‘pekerjaan” tetapi juga untuk mengubah sudut
pandang dan memperkaya wawasan agar mahasiswa siap terjun ke
masyarakat. Dengan menjadi dosen “melintasi batas”, maka proses ini
akan lebih mudah dilakukan dan diterima oleh mahasiswa.
84