Page 115 - Modul P5 Spenfoursada
P. 115
Peace generation adalah buku yang netral dan tidak berpihak pada satu atau suatu agama ataupun
suatu kepercyaan tertentu. tetapi buku ini tidak berbicara mengenai persamaan,tetapi diversity. kita
semua harus setuju bahwa agama tidak bisa disatukan, ada hal-hal yang doktrindan memang tidak
bisa diubah satu sama lain, dan tidak boleh adanya paksaan agar orang lain mengikuti ajaran dan
agamanya. penganut agama ditentukan bisa saja mengatakan bahwa agamanya lah yang paling terbaik
dan paling suci. itu adalah hal yang sah dan wajar, akan tetapi untuk membuktikannya tidak cukup
dengan hanya berkata-kata tetapi dari cara hidupnya dan perbuatannya dan kehidupan yang layak
diteladani. banyak permasalahan diindonesia seperti krisis eknonomi,politik dan bernegara dikaitu-
kaitkan dengan permasalahan agama , dan hal ini tidak seharusnya terjadi. karena hal itu akan
mencoreng agama dan sama sekali tidak mencerminkan akan aturan-aturan agama tersebut.
Buku 4 : Religious
Tolerance:
“Beda Keyakinan Nggak Usah Musuhan” (Different beliefs don’t have to result in
enemies)Differences in religion should be addressed peacefully and respectfully. There are
many similarities in religions but also significant differences. Address those differences through
thoughtful dialogue and a lifestyle that convinces others. Never use force to convert others.
5. Perbedaan status gender
Perbedaan status(jenis kelamin) Juga menjadi perhatian dari peace generation,bagaimana tidak terlalu
banyak orang yang melakukan pelecehan secara pikiran, perkataan dan seksual, serta melakukan
tindakan kekerasan hanya karena berfikiran bahwa wanita adlah manusia yang paling lemah. begitu
juga dengan laki-laki sering kali ditipu secara perasaan, dipermainkan dan menyakiti dengan kata-
kata. peace generation mengajarkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki derajat yang sama
hanya saja berbeda peranan dalam kahidupan. inilah yang diajarkan dari peace generation.
Buku 5: Sexism:
Laki-laki Perempuan sama-sama Manusia” (Both males and females are human)
Both girls and boys are created by God as equals with different roles. Build relationships of
respect and honor between the sexes. Learn from each other while guarding appropriate
distance.
6. Status Ekonomi
Status ekonomi pu sering kali menjadi penyebab terjadinya konflik-konflik. kaya dan miskin adalah
hal yang lumlrah. hanya saja bagaimana cara menyikapi dengan afir dan bijaksana. Orang miskin
jarang minder sehingga menjadi malas bekerja, dan orang kaya jangan sombong agar tidak mudah
melecehkan perasaan orang lain.
Buku 6: Wealth and Poverty:
“Kaya Nggak Sombong Miskin Nggak Minder” (Wealthy not proud, poor not insecure)
A person’s value is not determined by their wealth. We must treat people of all economic classes
equally while understanding that both the rich and the poor face temptations.
7. Nge-Genk
SMP NEGERI 4 SUKASADA