Page 201 - Modul P5 Spenfoursada
P. 201
5. WAKUL DAKSINA
Daksina Lambang Penghormatan dan Lambang Bhuana Agung Stana Hyang
Tunggal dan juga Hyang Tunggal itu Sendiri
Kalau kita menelusiri arti leksikal serta etimologi kata Daksina di kamus Hindu,
maka Dakshina biasanya diartikan mempersembahkan “Daksa” yang berarti berarti
“mampu”. Dakshina berarti apa yang diberikan atau dipersembahkan secara tulus
dari kemampuan seseorang. Dilihat dari sisi Etimologi, Kata Dakshina dimulai
dengan suku kata ‘Da,’ dimana di dalam Purana diceritakan saat Prajapathi akan
memberikan bija mantra kepada tiga set anak (devata, asura, dan manusia biasa).
Tidak hanya ketiga anak-anaknya, tetapi juga para muridnya. Pada tahap
penyelesaian studi, seperti biasanya Guru-Sisya, para sisya memohon pada Guru
untuk mantra membimbing.
Prajapati tersenyum dan meminta setiap anak dan muridnya mendekatinya
secara terpisah. Ke telinga masing-masing ia mengucapkan suku kata ‘Da’. Karena
kualitas yang berbeda, masing-masing mendengar sesuatu yang berbeda untuk bija
mantra tersebut. yang devata mendengar “DA” berarti penahanan (menahan diri)
Manusia biasa mendengar “Daan” yang berarti untuk memberikan/persembahan
sebagai rasa hormat dan asura mendengar “Daya” yang berarti kasih saying
Dakshina juga merupkan Dewinya Weda, Shaktinya Weda, yang
melambangkan diskriminasi. Diskriminasi adalah salah satu paham Kebenaran,
Kesadaran, dan kemampuan untuk membedakan antara kebenaran dan kepalsuan.
Dakshinamurty, adalah bentuk (murti)nya Siva, disebut demikian karena Dia
memberikan pengetahuan tentang Kebenaran tanpa cela, dan kemampuan untuk
membedakan maya dari yang nyata. Kata dhaksina (di bali : Daksina) kalau di
dalam kamus Sanskerta Inggris oleh Arthur Anthony Macdonall, berarti “tangan
kanan, selatan, pemberian, upah upacara. Hadiah dan yang sejenis dengan itu
berarti sesuatu yang diwujudkan sebagai shakti upacara yadnya, atau Yadnya Patni.
Dari pemahaman bahasa sanskerta yang berarti pemberian dengan tangan kanan
SMP Negeri 4 Sukasada