Page 23 - PAH 7.5
P. 23
Panjalu dengan rajanya Jayawangsa. Kerajaan ini lebih dikenal sebagai
Kerajaan Kediri dengan Daha sebagai ibu kotanya.
b. Kerajaan Singhasari
Setelah pemerintahan Kediri berakhir, digantikan oleh Kerajaan Singhasari.
Diperkirakan Pusat pemerintahan Singhasari terletak di dekat Kota Malang,
Jawa Timur. Kerajaan Singhasari didirikan oleh Ken Arok. Ken Arok dapat
menjadi raja, walaupun ia berasal dari kalangan rakyat biasa.
Ketika bayi, Ken Arok ditinggalkan ibunya di sebuah makam. Bayi ini
kemudian ditemukan oleh seorang pencuri, bernama Lembong. Akibat dari
pengaruh pendidikan dan lingkungan keluarga pencuri, maka Ken Arok
tumbuh dan berkembang menjadi seorang penjahat yang sering menjadi
buronan pemerintah Kediri. Suatu ketika Ken Arok berjumpa dengan pendeta
Lohgawe. Ken Arok mengatakan ingin menjadi orang baik-baik. Kemudian
dengan perantaraan Lohgawe, Ken Arok diabdikan kepada seorang Akuwu
(bupati) Tumapel, bernama Tunggul Ametung.
Setelah beberapa lama mengabdi di Tumapel, Ken Arok mmpunyai
keinginan untuk memperistri Ken Dedes, istri Tunggul Ametung. Timbul
niat buruk Ken Arok untuk melenyapkan Tunggul Ametung agar dapat
menikah dengan Ken Dedes. Akhirnya niat tersebut, ia wujudkan dengan
menggunakan keris Mpu Gandring. Ken Arok menggantikan sebagai
penguasa di Tumapel dan memperistri Ken Dedes.
Pada saat itu Tumapel merupakan daerah bawahan Raja Kertajaya dari
Kediri. Ken Arok ingin menjadi raja, maka ia merencanakan menyerang Kediri.
Pada tahun 1222 M, Ken Arok dengan dukungan para pendeta, melakukan
serangan ke Kediri. Raja Kertajaya dapat ditaklukkan oleh Ken Arok dalam
pertempurannya di Ganter, Malang. Setelah Kediri berhasil ditaklukkan,
maka seluruh wilayah Kediri dipersatukan dan lahirlah Kerajaan Singhasari.
Ken Arok tampil sebagai raja pertama. Ken Arok sebagai raja bergelar Sri
Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi.
Bab 5 Peninggalan Sejarah Agama Hindu di Indonesia | 133