Page 25 - PAH 7.5
P. 25
2) Prasasti Dinoyo
Prasasti Dinoyo ditulis mempergunakan Huruf
Kawi (Jawa Kuno) dengan Bahasa Sanskerta.
Terdapat tulisan angka tahun 760 Masehi.
Dikisahkan bahwa pada abad ke-8, kerajaan
yang berpusat di Kanjuruan dipimpin oleh raja
bernama Dewa Simha. Beliau menggantikan
ayahnya sebagai raja, yang bernama Raja
Gajayana. Raja Gajayana mendirikan sebuah
tempat pemujaan untuk memuliakan Maharsi
Agastya. Arca Maharsi Agastya pada mulanya Gambar 5.22 Prasasti Dinoyo
Sumber: Pande (2021)
terbuat dari kayu cendana, kemudian diganti
dengan arca batu hitam.
b. Peninggalan berupa karya sastra (kesusastraan)
1) Kitab Baratayuda
Kitab Baratayudha diperkirakan ditulis pada jaman Jayabaya, untuk
memberikan gambaran mengenai terjadinya perang saudara di antara
Panjalu melawan Jenggala. Perang saudara itu diibaratkan seperti perang
antara Kurawa dengan Pandawa, yang masing-masing merupakan keturunan
Barata.
2) Kitab Kresnayana
Kitab Kresnayana ditulis oleh Mpu Triguna. Diperkirakan ditulis pada jaman
Raja Jayaswara. Kitab Kresnayana menceritakan tentang kisah perkawinan
antara Kresna dan Dewi Rukmini.
3) Kitab Smaradahana
Kitab Smaradahana diperkirakan ditulis pada jaman Raja Kameswari oleh
Mpu Darmaja. Isinya menceritakan tentang sepasang suami istri Smara dan
Ratih yang menggoda Dewa Siwa yang sedang bersemadi. Smara dan Ratih
dikutuk dan mati terbakar oleh api (dahana) oleh kesaktian Dewa Siwa.
Akan tetapi, kedua suami istri itu dihidupkan lagi dan menjelma sebagai
Kameswara dan permaisurinya.
Bab 5 Peninggalan Sejarah Agama Hindu di Indonesia | 135