Page 10 - Bahan Ajar Gita
P. 10

bakteri.  Masuknya  cairan  dan  garam  ini  menyebabkan  sel  bakteri  hancur.  Mekanisme

               penghancuran bakteri oleh protein komplemen dapat di amati pada gambar 2.2



















                                             Sumber: Biology, Raven dan Johnson
                          Gambar 2.2 Mekanisme penghancuran bakteri oleh protein komplemen

                   1.  Imunitas Spesifik
                   Imunitas spesifik diperlukan untuk melawan antigen dari imunitas nonspesifik. Antigen

               merupakan substansi berupa protein dan polisakarida yang mampu merangsang munculnya
               sistem kekebalan tubuh (antibodi). Mikrobia yang sering menginfeksi tubuh juga mempunyai

               antigen. Selain itu, antigen ini juga dapat berasal dari sel asing atau sel kanker. Tubuh kita
               seringkali dapat membentuk sistem imun (kekebalan) dengan sendirinya. Setelah mempunyai

               kekebalan,  tubuh  akan  kebal  terhadap  penyakit  tersebut  walaupun  tubuh  telah  terinfeksi

               beberapa kali. Sebagai contoh campak atau cacar air, penyakit ini biasanya hanya menjangkit
               manusia sekali dalam seumur hidupnya.  Hal ini karena tubuh telah membentuk kekebalan

               primer. Kekebalan primer diperoleh dari B limfosit dan T limfosit.
                   Fakta-fakta dasar sistem kekebalan yang diperoleh dapat dirangkum dengan serangkaian

               pernyataan berikut. Setiap sel B dan sel T memiliki banyak protein reseptor di permukaannya

               yang  masing-masing  dapat  mengikat  molekul  asing  tertentu.  Protein-protein  reseptor  pada
               suatu  limfosit  tunggal  semuanya  sama,  namun  ada  jutaan  limfosit  di  dalam  tubuh  yang

               berbeda dalam molekul-molekul asing yang dikenali oleh reseptornya. Ketika seekor hewan
               terinfeksi, sel-sel B dan T dengan reseptor-reseptor yang dapat mengenali mikroba diaktivasi

               untuk menjalankan peran-peran tertentu di dalam respons kekebalan. Dalam proses aktivasi,

               sel-sel  B  dan  T  berinteraksi  dengan  fragmen-fragmen  mikroba  yang  ditampilkan  di
               permukaan  sel-sel.  Limfosit-limfosit  yang  teraktivasi  mengalami  pembelahan  sel,  dengan

               sekumpulan sel-sel anakan yang disisihkan untuk memerangi infeksi yang akan datang dari
               inang  akibat  mikroba  yang  sama.  Sebagian  sel T  membantu  dalam  mengaktivasi  limfosit-

               limfosit yang lain. Sel-sel T lain mendeteksi dan membunuh sel-sel inang  yang terinfeksi.


                                                                                                         9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15