Page 8 - Bahan Ajar Gita
P. 8
darah lokal yang dihasilkan akan menyebabkan kemerahan dan panas yang khas dari
inflamasi. Kapiler-kapiler yang membengkak karena terisi darah kemudian bocor ke jaringan-
jaringan tetangga, sehingga menyebabkan pembengkakan.
Selama inflamasi, siklus pensinyal dan respons mengubah
Histamin dikeluarkan tempat yang terinfeksi. Aliran darah yang ditingkatkan ke tempat
oleh sel sebagai tanda
telah terjadi infeksi. luka membantu mengantarkan protein-protein antimikroba.
Protein-protein komplemen yang teraktivasi mendorong pelepasan
histamin lebih lanjut dan membantu memikat fagosit. Sel-sel
endotelial di dekatnya menyekresikan molekul-molekul pensinyal
yang menarik neutrofil dan makrofag. Dengan memanfaatkan
permeabilitas pembuluh yang ditingkatkan untuk memasuki
jaringan yang terluka, sel-sel ini melaksanakan fagositosis
tambahan dan inaktivasi mikroba. Hasilnya adalah akumulasi nanah (pus), cairan kaya sel-sel
darah putih, mikroba mati, dan sisa-sisa sel.
Luka kecil menyebabkan inflamasi lokal, namun kerusakan jaringan atau infeksi
parah bisa menimbulkan respons yang sistemik (seluruh tubuh)-seperti produksi sel darah
putih yang ditingkatkan. Sel-sel dalam jaringan yang terluka atau terinfeksi seringkali
menyekresikan molekul- molekul yang merangsang pelepasan neutrofil tambahan dari
sumsum tulang. Pada infeksi yang parah, seperti meningitis atau usus buntu, jumlah sel darah
putih dalam darah bisa meningkat beberapa kali lipat dalam beberapa jam.
Respons peradangan sistemik yang lain adalah demam. Beberapa toksin yang
dihasilkan oleh patogen, serta zat- zat yang disebut pirogen (pyrogen) yang dilepaskan oleh
makrofag teraktivasi, dapat menyetel ulang termostat tubuh ke suhu yang lebih tinggi.
Manfaat dari demam yang dihasilkan masih menjadi subjek perdebatan. Satu hipotesis
menyatakan bahwa suhu tubuh yang naik bisa meningkatkan fagositosis dan, dengan
mempercepat reaksi-reaksi kimiawi, mempercepat perbaikan jaringan.
Infeksi-infeksi bakteri tertentu dapat menginduksi respons peradangan sistemik
berlebihan, menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa, disebut syok septik (septic
shock). Dicirikan oleh demam yang sangat tinggi, aliran darah yang rendah, dan tekanan
darah rendah, syok septik terjadi paling sering pada orang yang sangat tua dan sangat muda.
Syok septik berakibat fatal pada sepertiga kasus.
Sinyal kimia yang dihasilkan oleh jaringan yang luka akan menyebabkan ujung saraf
mengirimkan sinyal ke sistem saraf. Histamin berperan dalam proses pelebaran pembuluh
7