Page 28 - ACTIVE EDISI FEBRUARI 2109
P. 28
KORPORASI
GREEN PORT ASESSMENT,
Pupuk Kaltim Optimalkan Pengelolaan
Pelabuhan Berwawasan Lingkungan
ukung penerapan konsep pengelolaan sertikat dan awarding (penghargaan) sebagai apresiasi
pelabuhan berwawasan lingkungan yang atas kontribusi penerapan Green Port Perusahaan,”
sesuai standar Green Port, Pupuk Kaltim gelar tambah Roy.
Dasessment selama empat hari, bekerjasama
dengan Sucofindo cabang Bontang. Kegiatan diawali Direktur Produksi Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana
opening meeting di Ruang Rajawali Kantor Pusat Pupuk menyambut baik sekaligus mengapresiasi asessment
Kaltim pada 18 Februari 2019. yang dilaksanakan, mengingat standar Green Port
menjadi pedoman bagi organisasi dalam melaksanakan
Diungkapkan Kepala Sucofindo Cabang Bontang Roy T, pengelolaan pelabuhan yang bewawasan lingkungan.
Roring, asessment pelabuhan berwawasan lingkungan Khusus Pupuk Kaltim, pengelolaaan pelabuhan
sudah diterapkan di beberapa negara Eropa sejak 1997, berwawasan lingkungan kata Bagya, jadi bagian dari
ditindaklanjuti kawasan Asia Tenggara melalui Apec Port sistem manajemen yang komprehensif dan terintegrasi
Services Network (APSN), termasuk Indonesia, dikuatkan dengan sistem manajemen lainnya, sekaligus memastikan
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015, seluruh program yang terkait dengan operasional
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun pelabuhan, sesuai persyaratan standar Green Port.
2009 tentang Kepelabuhanan. Implementasi seluruh sistem manajemen tersebut
telah diakui secara Nasional dan Internasional, dengan
Penyusunan konsep Green Port di Indonesia juga diraihnya berbagai penghargaan bergengsi beberapa
berangkat dari inisiasi Sucofindo sejak 2015, didukung waktu terakhir. “Pupuk Kaltim menyadari konsep Green
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, diawali Port merupakan upaya mempertahankan lingkungan dan
penyusunan Blueprint Green Port untuk pelabuhan ekosistem laut secara berkesinambungan, sekaligus bukti
khusus sejumlah perusahaan, salah satunya Pupuk Kaltim. komitmen Perusahaan terhadap pelestarian lingkungan
“Kami mengapresiasi komitmen Pupuk Kaltim mengikuti sekitar,” papar Bagya.
asessment kali ini, untuk pemenuhan tingkat pencapaian
implementasi Green Port di Terminal Khusus (Tersus) Asessment Green Port terbagi pada dua kriteria,
maupun Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang diantaranya Kriteria Wajib dan Kriteria Inisiatif. Kriteria wajib
dikelola Perusahaan,” kata Roy T. Roring. berupa kriteria yang telah memiliki aturan pendukung,
seperti Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Dengan asessment, Pupuk Kaltim selaku pengelola Badan Kerja (SMK3), Monitoring Lingkungan dan sebagainya.
Usaha Pelabuhan (BUP) dinilai telah mendukung program Sementara Kriteria Inisiatif berupa inisiasi dan inovasi
pemerintah dalam melaksanakan konsep pelabuhan perusahaan dalam mendukung penerapan Green Port
berwawasan lingkungan, sekaligus menjadi dorongan yang sesuai standar. Semakin banyak kriteria inisiatif yang
seluruh pelabuhan Perusahaan agar berkompetisi sehat terpenuhi, maka skor akan semakin tinggi. “Kami berharap
dalam mengelola lingkungan, demi kesinambungan mendapat rekomendasi terbaik, serta masukan dan saran
bisnis dan masyarakat sekitar. “Hasil asessment akan pada asessment ini, agar Pupuk Kaltim dapat mengelola
kami sampaikan ke Kementerian Koordinator Bidang pelabuhan Perusahaan dengan lebih baik ke depannya,”
Kemaritiman. Jika diterima, Pupuk Kaltim akan mendapat pungkas Bagya. (*/vo/nav)
28 Active Pupuk Kaltim Edisi 30 Februari 2019