Page 41 - ACTIVE EDISI DESEMBER 2018
P. 41
CORPORATE ACTIVITY
KOMITMEN PUPUK KALTIM TINGKATKAN
Transformasi Model Bisnis Berdasarkan Prinsip GCG
P upuk Kaltim terus berupaya meningkatkan dapat dikombinasikan dengan seluruh anak usaha
strategi
implementasi
Pupuk Indonesia Grup, agar lebih berpengaruh pada
dan
kebijakan
peningkatan daya saing negara. Apalagi dalam 10
perubahan
pengelolaan
model
bisnis,
berdasarkan
Good
Corporate
prinsip
di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand. “Tahun
Governance (GCG). Salah satunya dengan membuka tahun terakhir, daya saing Indonesia ada di posisi 55,
wawasan seluruh insan Perusahaan, agar tetap 2018 daya saing kita meningkat ke posisi 41, tapi masih
mengacu dan menerapkan seluruh prinsip GCG dalam tertinggal dari negara lain di Asia Tenggara. Hal ini patut
pelaksanaannya. Hal tersebut melandasi Knowledge jadi perhatian. Meski daya saing meningkat, negara lain
and Experience Sharing GCG Manajemen Pupuk Kaltim juga mengalami hal serupa dan kita masih di bawah,”
bersama pakar di bidangnya. Menghadirkan asesor kata Gendut.
Badan Standarisasi Nasional (BSN), sekaligus Rektor
Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Gendut Untuk itu, perlu ada terobosan dalam menciptakan
Suprayitno, serta peneliti senior Institute for Corporate keunggulan daya saing, dengan penerapan aspek
Governance (IICG) yang juga aktif mengajar di Lembaga governance untuk mencapai output yang signifikan. Upaya
Ketahanan Nasional (Lemhanas) serta Institut Pertanian tersebut wajib dibarengi akuntabilitas yang berimbang,
Bogor (IPB) Prof. Sedarnawati Yasni. diukur dari segala sektor yang juga harus membaik, di
antaranya stabilitas ekonomi, politik, kebijakan pemerintah
Direktur Produksi Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana, dan sebagainya. “Karena jika berbicara industri, kita bicara
mengatakan dengan kegiatan ini, pihaknya ingin tentang keunggulan daya saing. Untuk menghasilkan itu,
mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk harus ada output yang didapat, utamanya kualitas yang
perbaikan dan peningkatan transformasi model bisnis, dihasilkan,” terang Gendut.
guna mencapai sasaran serta visi misi Perusahaan.
Disamping meningkatkan kesadaran stakeholders Selain karyawan Grade 1 dan 2, tampak hadir pada
terhadap kepentingan dan manfaat GCG, sekaligus kegiatan tersebut Direktur Komersil Pupuk Kaltim Gatoet
memperbaiki faktor internal Perusahaan guna Gembiro Noegroho, serta perwakilan Dewan Komisaris
meningkatkan kualitas penerapan GCG ke depan. Pupuk Kaltim Bambang Supriyambodo. (*/vo/nav)
“Melalui Knowledge and Experience Sharing GCG, kami
berharap dapat masukan dan saran, agar Pupuk Kaltim
bisa mengelola Perusahaan dengan lebih baik, serta
kepercayaan stakeholders dapat semakin meningkat,”
kata Bagya saat membuka kegiatan di Ruang Rajawali
Kantor Pusat Pupuk Kaltim pada 6 Desember 2018.
Dalam paparannya, Gendut Suprayitno menjelaskan
transformasi model bisnis dalam kerangka GCG
dilaksanakan melalui perilaku terencana, diantaranya
peningkatan daya saing Perusahaan dengan
pengembangan inovasi sebagai produk struktural.
Khusus bagi Pupuk Kaltim, inovasi yang digagas
Active Pupuk Kaltim Edisi 28 Desember 2018 41

