Page 5 - Majalah Peradilan Agama Edisi XI
P. 5

Editorial






            Dinamika Wakaf dan




            Tantangan Peradilan Agama






                     alam lima tahun terakhir, perkara sengketa wakaf  Tahun  2011  Tentang  Rumah  Susun  yang  membolehkan
                     yang  masuk  ke  Peradilan  Agama  menunjukan  dibangunnya  rumah  susun  di  atas  tanah  wakaf  dengan
                     tren yang terus meningkat, meskipun jumlahnya  status  kepemilikan  yang  berbeda.  Contoh  lainnya  adalah
            Dmemang  tidak  sebanyak  perkara  waris  apalagi  wakaf  atas  Hak  Kekayaan  Intelektual  (HKI)  yang  terkait
            perceraian.  Problematika  sengketa  wakaf  di  Peradilan  dengan  Undang-Undang  Nomor  14  Tahun  2001  tentang
            Agama  termasuk  yang  jarang  didiskusikan,  salah  Paten.
            satunya  karena  sedikitnya  dispute  mengenai  wakaf  yang   Persinggungan  antara  aturan  wakaf  dengan  aturan
            diselesaikan melalui jalur litigasi.                 rumah  susun,  Hak  Kekayaan  Intelektual,  dan  regulasi
               Meskipun  Pasal  62  Undang-Undang  Nomor  41  Tahun  lainnya  akan  menghadirkan  persoalan  yang  sangat
            2004  Tentang  Wakaf  beserta  Penjelasannya  menyatakan  kompleks jika terjadi sengketa.
            bahwa  penyelesaian  sengketa  perwakafan  melalui  jalur   Selain itu, sama halnya dengan perkembangan ekonomi
            ajudikatif  ke  pengadilan  agama/mahkamah  syar’iyah  syariah di Indonesia yang begitu pesat, praktik perwakafan
            merupakan  langkah  terakhir  (bukan  pilihan)  setelah  pun mengalami dinamika serupa. Belakangan ini misalnya,
            mekanisme  musyawarah  mufakat,  mediasi  dan  arbitrase  muncul  wacana  pendirian  bank  wakaf,  modal  ventura
            gagal  menyelesaikan  sengketa,  diprediksi  ke  depan  wakaf, sukuk wakaf dan wakaf manfaat asuransi. Praktik-
            sengketa wakaf akan meningkat dan semakin kompleks.  praktik  wakaf  kontemporer  semacam  itu  akan  semakin
               Setidaknya ada dua hal utama yang mendukung asumsi  memberikan  tantangan  tersendiri  bagi  hakim  Peradilan
            tersebut di atas. Pertama, jumlah aset wakaf di Indonesia  Agama  dalam  menyelesaikan  sengketa  perwakafan  yang
            meningkat pesat dari tahun ke tahun. Data dari Direktorat  diajukan kepadanya.
            Pemberdayaan  Wakaf  Kementerian  Agama  per  Maret    Menyikapi  perkembangan  wakaf  di  Indonesia  yang
            2016 menunjukan bahwa jumlah tanah wakaf di Indonesia  makin dinamis baik dari sisi regulasi dan praktik kekinian,
            seluas 4.359.443.170 m2 yang tersebar di 435.768 lokasi  Mahkamah Agung c.q. Peradilan Agama harus meresponnya
            di 33 provinsi.                                      secara  cepat  dan  tepat.  Dari  sisi  regulasi  misalnya,
               Jumlah  tersebut  meningkat  hampir  100  persen  jika  diperlukan  seperangkat  aturan  yang  dapat  dijadikan
            dibandingkan  data  tanah  wakaf  pada  tahun  2007  yang  panduan  beracara  dalam  menangani  sengketa  wakaf  di
            berjumlah  2.686.536.657  m2  dan  tersebar  di  366.595  Peradilan Agama. Gugatan class action atas sengketa wakaf
            lokasi.  Belum  lagi  jika  ditambah  dengan  wakaf  tunai  di  Pengadilan  Agama  Cilegon  beberapa  waktu  lalu  dapat
            berupa  uang  yang  per  Desember  2013  saja  wakaf  uang  dijadikan salah satu alasan.
            yang terkumpul mencapai 145,8 milyar rupiah.           Kemudian,  kompleksitas  perkara  wakaf  yang  kerap
               Semakin  banyak  transaksi  wakaf  yang  dilakukan,  berkelindan dengan bidang hukum lainnya meniscayakan
            semakin  banyak  potensi  sengketa  yang  akan  muncul.  hakim Peradilan Agama untuk menggunakan pendekatan
            Terlebih  jika  melihat  data  bahwa  34  persen  dari  interdisipliner   dan   bahkan   multidisipliner   dalam
            keseluruhan  tanah  wakaf  di  Indonesia  belum  memiliki  menyelesaikan perkara wakaf. Karena penggunaan hukum
            serti ikat.  Padahal,  salah  satu  penyebab  sengketa  yang  wakaf saja tidak akan cukup menjawab persoalan.
            paling umum dalam perwakafan adalah tidak adanya bukti   Ke  depan,  serti ikasi  hakim  wakaf  mungkin  juga
            serti ikat yang sah atas tanah wakaf tersebut.       diperlukan  untuk  semakin  profesionalnya  penegakan
               Kedua,  dinamisnya perkembangan regulasi dan praktik  hukum wakaf demi terwujudnya keadilan sosial di Republik
            perwakafan. Contohnya adalah Undang-Undang Nomor 20  tercinta ini. []




                                                                      MAJALAH PERADILAN AGAMA  Edisi 11 | April 2017  3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10