Page 30 - Ringkasan Materi XII
P. 30

d.  Terciptanya keadilan,  keamanan, ketentraman,  dan kedamaian  dalam
                 masyarakat
              e.  Mendapat balasan kebaikan dari  Allah SWT,  di  dunia dan akhirat
              f.  Nasihat dari orang lain merupakan control social pada saat kita terlena
                 dan tidak mampu melakukan intropeksi (muhasabah)
              Hikmah dan Manfaat Ihsan
              Kebaikan akan berbalas kebaikan, adalah janji Allah SWT dalam Al-Quran.
              Berbuat  Ihsan    adalah    tuntutan  kehidupan  kolektif.  Karena  tidak  ada
              manusia yang dapat hidup sendiri, maka Allah  menjadikan  saling  berbuat
              baik  sebagai  sebuah keniscayaan. Berbuat  baik  (ihsan) kepada siapapun,
              akan  menjadi  stimulus  terjadinya  balasan  dari kebaikan yang dilakukan.
              Dengan demikianlah, Allah SWT, membuat sunah  (aturan)  bagi  alam,  ada
              jasa  ada  balas.  Semua manusia diberi  ‘nurani’  untuk berterima kasih dan
              kenginan untuk membalas budi   baik.

          24.  Menemukan cara menasihati dan berbuat baik dalam kehidupan

              Bentuk  berbuat  Ihsan  dengan  sesama  manusia    dalam    berbagai
              bentuk,ucapan,  perbuatan  dan  sikap,  secara moral  maupun material  dan
              social  yang disebut dengan shialaturahim.

              Pengertian Shilat al-rahim menunjukkan  adanya  akumulasi  perbuatan  baik
              (ihsan)  yang  mencakup  segala  perbuatan baik karena konteksnya dalam
              hubungan sosial  (mu`amalah)  bukan  dalam  ibadah  yang bersifat  lebih
              umum  baik  lahir dan batin, bersifat materi dan immateri, tanpa batasan
              bentuk dan ruang waktu tertentu. Demikian juga dalam shilat al  - rahim
              mempunyai  rasa  tanggung  jawab  yang  lebih  besar  terhadap  kerabat,
              keluarga, dan sanak famili, baik dalam moral dan material, sosial dan agama
              yang didasarkan pada kasih sayang  yang lebih tinggi  pula,  karena mereka
              adalah bagian  dari darah daging yang dilahirkan dari kandungan (rahim)
              sang ibunya sendiri. Jadi shilat al-rahim bukan identik dengan berlebaran
              yang diartikan secara sangat sederhana yakni kunjungan, pertemuan, dan
              minta maaf atau halal bi halal, apa  lagi dibatasi pada saat-saat tertentu saja.
              Mungkin dapat  dikatakan  bahwa  unsur-unsur  dalam  berlebaran  dan
              dalam halal bi  halal terdapat bagian dari  shilat al-rahim.
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35