Page 619 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 619

bukan  main  ganasnya,  cambuknya  meledak-ledak  dan  setiap  ledakan  disusul

               robohnya  seorang  pengeroyok,  pedangnya  membuat  gerakan  cepat  sehingga

               tampak sinar bergulung-gulung yang merontokan semua senjata lawan. "Harap

               Ji-wi mundur dan cepat lari, biar kami menahan mereka!" kata Kwee Lun sambil

               menggerakkan  sikunya  yang  kuat  merobohkan  seseorang  pengawal  yang

               menerjangnya dari belakang.


               "Terima kasih atas bantuan Ji-wi (Anda Berdua)!" seru Liem Toan Ki dengan

               girang  karena  dia  khawatir  sekali  akan  keadaan  kekasihnya.  Sambil

               menggerakkan  pedang  ,  mereka  lalu  mundur  dan  membuka  jalan  darah,

               merobohkan mereka yang berani menghadang dan karena kini para pengawal itu

               dikacaukan oleh Kwee Lun dan Soan Cu, tidak sukar bagi Swi Nio dan Toan Ki

               untuk meloloskan diri dari kepungan yang sudah terpecah belah itu.

               Setelah melihat dua orang itu menghilang, Kwee Lun juga mengajak Soan Cu


               meninggalkan

               gelanggang pertempuran dan menghilang di dalam gelap,


               mengejar bayangan dua orang yang mereka

               tolong itu..Menjelang pagi, Soan Cu dan Kwee Lun melihat


               dua orang yang ditolongnya tadi sedang menanti mereka

               di luar sebuah hutan besar. Melihat dua orang penolong mereka, Swi Nio dan

               Toan Ki cepat maju dan memberi hormat dengan mengangkat kedua tangan ke

               depan dada dan membungkuk. "Banyak terima kasih kami haturkan atas bantuan

               Ji-wi yang mulia," kata Toan Ki. "Kalau tidak mendapat bantuan Ji-wi, tentu kami


               berdua telah tewas di tangan para pengawal Kaisar itu." "Ah, diantara kita, bantu
               membantu  merupakan  hal  yang  sudah  sewajarnya,"  jawab  Kwee  Lun.  "kami


               sendiri juga mengharapkan bantuan Ji-wi."

               "Bantuan apa? Kami akan bergembira sekali kalau dapat membantu Ji-wi," seru

               Liem Toan Ki yang telah merasa berhutang budi.




                                                           618
   614   615   616   617   618   619   620   621   622   623   624