Page 14 - e-modul bab 7 PAI
P. 14
dalam berbagai aspek kehidupan, benih-benih potensi kebangkitan
Islam sebetulnya telah ada, namun belum terorganisasi. Kebangkitan
umat Islam bisa ditumbuhkembangkan dengan mempertimbangkan
aspek internal dan eksternal.
a. Aspek internal
Semangat bangkit dari keterpurukan umat Islam bisa dimulai
dari potensi internal yang dimiliki oleh umat Islam. Umat Islam
sebenarnya secara individual memiliki potensi besar untuk maju,
namun secara kolektif umat Islam masih banyak memiliki
kelemahan. Diantara kelemahan tersebut, umat Islam masih sering
berseteru dalam hal perbedaan fiqh furu’iyah (tidak asasi) yang tidak
perlu diperdebatkan, misalnya penggunaan qunut dalam sholat
subuh. Harusnya energi umat Islam diarahkan untuk mengkaji ayat-
ayat al-Qur`an dan ayat-ayat kauniyah berupa fenomena alam
semesta demi mengembangkan ilmu pengetahuan.
Umat Islam harus memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk
bisa bangkit dari keterpurukan dengan seluruh potensi yang
dimilikinya. Potensi-potensi ini didasarkan atas pemahaman yang
mendalam terhadap al-Qur‟an dan Hadis Nabi. Penghayatan makna
al-Qur‟an yang dalam akan menginspirasi umat Islam untuk bisa
bangkit dan maju dengan penuh semangat. Ayat al-Qur‟an yang bisa
menginspirasi umat Islam untuk gigih dalam berusaha misalnya
tertuang dalam QS. Alam Nasyrah, Ayat 7-8.
ِ
ِ
{ 8 } بغر ك ر َ إو { 7 } ب غ اذ
ْ َ
َ َ
َ
َ َ
ْ َ
َ
ْ
ْ َ
َ َ
َ
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya
kamu berharap" (QS. 94:8).
b. Aspek eksternal
Umat Islam seharusnya tidak menutup diri dari tradisi dan
ilmu yang datang dari umat non-muslim. Karena akal yang dimiliki
oleh mereka yang non-muslim-pun pada hakekatnya adalah ciptaan
dan anugrah dari Allah yang Esa. Sikap antipati terhadap tradisi
Barat dan non-muslim dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
akan menjadikan umat Islam semakin jauh tertinggal dari kemajuan.
Umat Islam layak belajar dari sejarah kemajuan pemerintah
Abbasiyah yang memiliki prestasi puncak kemajuan peradaban Islam
karena menggabungkan tradisi Islam yang bersumber dari al-Qur‟an
dengan khazanah Ilmu Pengetahuan dari Persia dan Yunani.
13