Page 66 - Modul Kapita Selekta Matematika-converted
P. 66

KEGIATAN BELAJAR 2

                                                  TEOREMA SISA DAN TEOREMA FAKTOR



                  A.  Teorema Sisa                                                          Pemodelan
                      Pembagian suku banyak secara umum dapat dirumuskan dengan:

                               Suku banyak yang dibagi = pembagi × hasil bagi + sisa


                  Misalkan suku banyak f (x) dibagi  dengan P(x) memberikan hasil bagi H(x) dan sisa S(x).

                  Secara umum dapat dituliskan :
                                                  f(x) = P(x). H(x) + S(x)


                  Dengan: f(x) merupakan suku banyak yang dibagi, missal berderajat n.

                        P(x) merupakan pembagi, missal berderajat m (m ≤ n).

                        H(x) merupakan hasil bagi, berderajat n – m.
                        S(x) merupakan sisa, berderajat maksimum m –1.


                  1.  Pembagian dengan (x – k)

                      Jika  pembagi    p(x)  =  (x  –  k)  maka  persamaan  pembagian  dapat  dituliskan  menjadi

                  f(x) = (x – k) . H (x) + S (x) berlaku untuk setiap  x bilangan real.
                         Jika pembagi p(x) = (x – k) berderajat 1 (satu), maka sisa S maksimum berderajat 0,

                  yaitu suatu konstanta yang tidak memuat x. Sisa S dapat ditentukan dengan menggunakan
                  teorema sebagai berikut :

                  TEOREMA 3.1 (Teorema Sisa atau Dalil Sisa)


                         Jika suku banyak f (x) berderajat n dibagi dengan ( x – k) maka sisanya

                                                      S = f(k)

                  Bukti:

                  Perhatikan kembali persamaan:
                         f(x) = (x – k) . H (x) + S  berlaku untuk setiap  x bilangan real.

                  Dengan mensubstitusikan nilai x = k  ke dalam persamaan di atas, maka diperoleh:

                                f(k) = (k – k) . H (k) + S
                                ↔ f(k) = 0 . H (k) + S

                                ↔ f(k) = S
                  Jadi terbukti bahwa S = f(k)
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71