Page 2 - e modul
P. 2

67       MAKARA, SOSIAL HUMANIORA, VOL. 9, NO. 2, DESEMBER 2005: 66-71




                 yang bermutu akan diminati oleh konsumen, sebaliknya   ditentukan  oleh peran  tenaga-tenaga pengajar (dosen)
                 apabila  produk  itu tidak bermutu maka  akan   yang berkualitas dan berbobot.
                 ditinggalkan oleh konsumen. Begitupun juga perguruan
                 tinggi  di era globalisasi harus berbasis pada mutu,   Mengenai mutu pendidikan ini dijelaskan pada pasal 1
                 bagaimana perguruan  tinggi  dalam kegiatan jasa   ayat 17 UU  RI Nomor  20 Tahun 2003; bahwa :
                 pendidikan  maupun pengembangan sumber daya     “Standar nasional  pendidikan adalah kriteria minimal
                 manusia yang memiliki keunggulan-keunggulan. Para   tentang sistem  pendidikan  di seluruh wilayah  hukum
                 mahasiswa sebagai calon ekonom yang sedang      Negara Kesatuan  Republik Indinesia”.  Mengenai
                 menuntut ilmu  di perguruan  tinggi  sesungguhnya   kriteria minimal standar nasional pendidikan ini terdiri
                 mengharapkan hasil  dari laboratorium  itu memiliki   atas standar isi, proses, kompetensi  lulusan,  tenaga
                 nialai ganda yaitu ilmu pengetahuan, gelar, ketrampilan,   kependidikan, sarana  dan prasarana,  pengelolaan,
                 pengalaman, keyakinan dan perilaku luhur yang mampu   pembiayaan,  dan penilaian pendidikan yang  harus
                 bersaing  dipasar global. Semuanya itu  diperlukan   ditingkatkan secara berencana (Pasal 35 ayat 1 UU RI
                 sebagai persiapan memasuki  dunia kerja  dan  atau   Nomor 20 Tahun 2003).
                 persiapan  membuka  lapangan  kerja  dengan
                 mengharapkan kehidupan  yang  lebih baik dan    Untuk mencapai mutu yang standar dari pendidikan itu
                 kesejahteraan lahir serta batin.                bukan hanya unsur  tenaga kependidikan; yakni  dosen
                                                                 tetapi bagaimana pengelolaan perguruan tinggi itu atas
                 Kenyataan yang ada pada  dewasa ini menunjukkan   standar  isi, proses, kompetensi lulusan,  sarana dan
                 mutu  lulusan perguruan  tinggi  itu tidak selalu dapat   prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
                 diterima dan mampu untuk  bekerja sebagaimana yang   pendidikan; yang dapat dilaksanaakan oleh suatu badan
                 diharapkan dunia  kerja. Maraknya perguruan  tinggi   standarisasi, penjaminan dan pengendalian  mutu
                 berpotensi  merosotnya mutu lulusan,  mengingat   pendidikan (Pasal  35 ayat  3 UU RI Nomor 20 Tahun
                 standarisasi mutu lulusan  tidak menjadi tujuan;  tetapi   2003).
                 hanya dilihat  dari aspek  kuantitas; yakni  bagaimana
                 mendapatkan jumlah mahasiswa sebanyak-banyaknya.   Badan standarisasi, penjaminan dan pengendalian mutu
                 Begitupun  dengan diberlakukannya otonomi  kampus;   pendidikan inilah  yang harus  disiapkan oleh
                 dimana  perguruan tinggi  negeri (PTN)  dan swasta   pemerintah;  sehingga mutu pendidikan itu memiliki
                 (PTS)  memiliki kesamaan di  dalam  pengelolaan,   kriteria minimal yang senantiasa  harus  dipenuhi oleh
                 sehingga ada kecenderungan untuk mencari dana yang   pengelola  pendidikan,  pemerintah  daerah  dan
                 memadai; namun terkadang mengabaikan aspek mutu   pemerintah pusat.
                 itu sendiri.
                                                                 Strategi  itu lazimnya dikaitkan  dengan  perubahan,
                 Perguruan tinggi sebagai  wadah untuk menggodog   sehingga menjadi strategi perubahan. Mengenai strategi
                 kader-kader pemimpin bangsa, terutama calon ekonom   mutu pendidikan berarti bagaimana mutu pendidikan itu
                 memerlukan  suatu cara pengelolaan  yang  berbeda   harus dirubah dengan  strategi yang  tepat. Mengenai
                 dengan pengelolaan  instansi non pendidikan, karena   startegi perubagahn itu ditujukan  agar  organisasi
                 dalam wadah ini berkumpul orang-orang yang berilmu   menjadi lebih efektif dalam mencapai tujuannya. Dalam
                 dan  bernalar. Tanggung jawab pendidikan  tidak  saja   rangka  inilah diperlukan usaha  untuk  merubah
                 beban pemerintah  namun oleh seluruh  lapisan   organisasi dengan memperhatikan berbagai faktor yang
                 masyarakat.  Masalah penting yang  harus diperhatikan   terkait. Indrawijaya (1989 : 28) mengemukakan bahwa :
                 adalah bagaimana manajemen  perguruan  tinggi  diatur   “Usaha para manajer untuk memperbaiki atau merubah
                 dalam suatu manajemen yang rapi, efisien  dan   organisasi pada  masa  yang  lampau lebih banyak
                 transparan serta akuntabel, sehingga memiliki arah yang   dipusatkan  pada perubahan : (1) subsistem  teknologi;
                 jelas yakni mutu lulusan yang baik.             (2) subsistem manajerial; atau (3) subsistem manusia”.

                 2.  Makna Strategi Mutu Pendidikan              Melakukan perubahan itu memang tidak mudah, karena
                                                                 itu perlu disusun perencanaan yang matang, sihingga di
                 Peraturan-peraturan  akademik  dan  manajemen   hasilkan rencana,  program  dan kebijakannya secara
                 mempunyai  tata kerja membentuk suatu  sistem  yang   tepat untuk  selanjutnya  dilakukan penerapan secara
                 harus ditaati dengan desiplin dan dedikasi semua pihak.   konsisten. Unsur yang  dapat dirubah  itu tidak selalu
                 Dengan  sistim seperti ini  maka  ada jaminan  penuh   seluruhnya dilakukan perubahan;  salah  satu saja dapat
                 bahwa perahu  akan  melaju kearah yang sudah    dilakukan  berarti  telah  melakukan  perubahan;
                 ditentukan kalaupun nakhodanya  berganti  ditengah   sebagaimana dijelaskan  oleh  Robbins (dalam Udaya,
                 perjalanan. Prasarana dan  sarana akademik harus   1994  428) bahwa : Strategi cenderung masuk salah satu
                 diciptakan  sebagai landasan berpijak, disamping   kategori  dari empat  kategori yang ada: manusia,
                 landasan mutu perguruan  tinggi ini  terutama sangat   struktur, teknologi, dan proses  organisasi.  Bahwa  jika
                                                                 ada kekuatan  yang memprakarsai perubahan, ada
   1   2   3   4   5   6