Page 41 - Modul Elektronik Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Eropa
P. 41
b. Sistem Tanam Paksa
Pada tahun 1829, seorang tokoh bernama Johannes Van den Bosch
mengajukan kepada raja Belanda usulan yang berkaitan dengan sistem
dan cara melaksanakan politik Belanda di Hindia. Sesuai dengn keadaan
di negeri jajahan, maka sistem penanaman harus dikembangkan dengan
memanfaatkan kebiasaan kaum pribumi/petani, yaitu dengan “kerja
rodi”. Oleh karena itu penenaman yang perlu dilakukan petani itu wajib
(Sistem Tanam Paksa). Van den Bosch menggunakan prinsip bahwa
daerah jajahan itu sebagai tempat mengambil keuntungan. Konsep
Bosch itulah kemudian dikenal dengan Culturstelsel. Dengan cara ini
diharapkan perekonomian Belanda dapat dengan cepat pulih dan
semakin meingkat. Van den Bosch menyatakan bahwa cara paksaan
seperti yang pernah dilakukan VOC adalah cara yang terbaik untuk
memperoleh tanaman ekspor untuk pasaran Eropa. Dengan membawa
dan memperdagangkan hasil tanaman sebanyak-banyaknya ke Eropa,
maka akan mendatangkan keuntungan yang sangat besar.
Ketentuan Pokok Sistem Tanam Paksa Dalam Staatsblad
(Lembaran Negara) Tahun 1834 Nomor 22
1. Penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk
pelaksanaan Tanam Paksa;
2. Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk
pelaksanaan Tanam Paksa tidak boleh melebihi seperlima
dari tanah pertnaian yang dimiliki penduduk desa;
3. Waktu dan pekerjaan yang diperlukan untuk menanam
tanaman Tanam Paksa tidak boleh melebiihi pekerjaan
yang diperlukan untuk nanam padi;