Page 2 - \\dc\Limited Documents\user20\My Documents\حكم الإحتفال بالمولد النبوي(أردو.inp
P. 2

،‫ بَداِ أما بعد‬ٚ‫ آلُ ّصحبُ ّمً اٍتد‬ٙ‫ رصْل الله ّعل‬ٙ‫الحند لله ّالصلاٗ ّالضلاو عل‬

   Banyak orang mempertanyakan hukum memperingati maulid Nabi J,
serta berdiri menayambutnya saat merayakannya, mengucapkan shalawat dan
ritual lain yang umumnya dilakukan saat acara maulid.

   Jawabannya adalah; Tidak dibolehkan merayakan peringatan maulid Nabi
Muhammad J atau untuk orang lain. Karena hal tersebut termasuk bid'ah
dalam agama. Juga karena hal tersebut tidak dilakukan oleh Rasulullah J,
para Khulafaurrasyidin dan shahabat lainnya, serta tidak pernah pula oleh
orang para tabiin pada zaman-zaman keemasan Islam. Padahal mereka adalah
orang-orang yang paling mengetahui sunah dan paling sempurna keimanannya
terhadap Rasulullah J dan paling mengikuti syariatnya ketimbang orang-orang
setelah mereka.

   Rasulullah J bersabda,

                               )‫َمًِ َأحِ َد َث ِفٕ أَمِ ِزَىا ٍَ َذا مَا َلِٔ َط ِميُُِ َفَُ َْ َرٌّد (رّاِ البخارٖ ّمضله‬

"Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami yang tidak bersumber
darinya, maka dia tertolak." (HR. Bukhari Dan Muslim)

"Hendaklah kalian menjaga sunahku dan sunah Khulafaurrasyidin yang
mendapat petunjuk setelahku. Berpegangteguhlah dengannya dan gigitlah
geraham (peganglah dengan kuat). Hendaklah kalian menghindari perkara
yang diada-adakan, karena sesungguhnya setiap yang diada-adakan adalah
bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat." (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmizi)

   Dalam kedua hadits ini terdapat peringatan keras untuk tidak mengarang
bid'ah dan melakukannya.

   Allah Ta'ala berfirman ,

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah." (QS. Al-Hasyr:7)

"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan
ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih." (QS. An-Nur: 63)
   1   2   3   4   5   6   7