Page 6 - \\dc\Limited Documents\user20\My Documents\حكم الإحتفال بالمولد النبوي(أردو.inp
P. 6

tetapi ditentukan dengan dalil-dalil syar'i, sebagaimana firman Allah Ta'ala
tentang Yahudi dan Nashrani,

"Dan mereka (Yahudi dan Nashrani) berkata, 'Sekali-kali akan masuk surga
orang (yang beragama) Yahudi dan Nashrani. Demikian itu (hanya) angan-
angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: Tunjukkanlah bukti
kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." (QS. Al-Baqarah: 111)

"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini niscaya
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah." (QS. Al-An'am: 116)

   Kemudian, pertimbangan yang lain adalah bahwa dalam perayaan-perayaan
maulid –selain perayaan tersebut merupakan bid'ah- dia tidak sepi dari adanya
kemungkaran lainnya, seperti ikhtilath (campur baur) wanita dan laki-laki,
penggunaan alat musik dan nyanyian, minum minuman yang memabukkan,
narkotika dan berbagai keburukan lainnya. Bahkan dapat terjadi pula
perbuatan yang lebih berbahaya dari itu, yaitu syirik besar. Yaitu sikap ghuluw
(berlebih-lebihan) terhahdap Rasulullah J atau terhadap yang lainnya seperti
terhadap para wali dalam bentuk berdoa dan memohon kepadanya, meminta
pertolongan dan bantuannya, berkeyakinan bhwa dia memiliki ilmu ghaib,
dan secamanya dari perkara-perkara kekufuran yang banyak dilakukan
manusia ketika merayakan maulid Nabi J.

   Terdapat riwayat shahih dari Rasulullah J,

)‫ِإَٓا ُكهِ َّالِغُلَُْ ِفٕ الدِٓ ًِ َفِإَى َنا َأٍَِل َك َمًِ َكا ٌَ َقبَِلكُهِ الِغُلُُْ ِفٕ الدًِِٓ (رّاِ اليضائٕ ّابً ماجُ ّأحمد‬

"Hendaklah kalian menghindari ghuluw (berlebih-lebihan) dalam agama,
karena sesungguhnya yang menyebabkan kehancuran orang-orang sebelum
kalian adalah ghuluw dalam agama." (HR. Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad)

      )ٖ‫ ابِ ًَ َمزَِٓ َه ِإَى َنا َأَىا عَبِدٌ َفقُْلُْا َعبِدُ اللهِ َّ َرصُْلُُُ (رّاِ البخار‬َٚ‫لَا تُطِزُِّىٕ َك َنا اَأطِ َز ِت الَي َصار‬

"Janganlah kalian memuja aku berlebihan sebagaimana orang-orang Nashrani
berlebihan memuja putera Maryam (Isa alaihissalam). Sesungguhnya ku
hanyalah seorang hamba, maka katakanlah ( bahwa aku adalah ) hamba Allah
dan Rasul-Nya." (HR. Bukhkari)
   1   2   3   4   5   6   7   8