Page 15 - BUP Lumut Kerak (Lichenes)
P. 15
dan paku, tumbuh di lahan baru. Lichenes mengawali terjadinya suksesi,
yaitu proses perubahan struktur jenis organisme yang hidup di dalam
suatu komunitas. Selanjutnya beberapa jenis lichenes sangat peka
terhadap polusi udara, misalnya Usnea sp. (lumut janggut). Lumut ini
dapat digunakan sebagai indikator polusi udara di suatu daerah. Apabila
di suatu daerah masih ditemukan lichenes yang hidup, berarti udara di
daerah tersebut belum terpolusi (Irnaningtyas, 2014).
5. Peranan Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak memiliki banyak manfaat bagi kehidupan yang secara
umum dibagi menjadi 3 yang meliputi (Giordani, 2015):
a. Monitoring kualitas udara. Sensitivitas lumut kerak (lichenes) terhadap
gas fitotoksik terutama gas SO 2 dan NOx, sehingga mendasari
penggunaan lumut kerak sebagai indikator untuk menilai dan memantau
efek pencemaran udara di atmosfer. Lumut kerak (lichenes) memiliki 2
karakteristik utama yang menjadikannya cocok sebagai bioindikator
kualitas udara. Ciri khas/karakteristik pertama adalah lumut kerak
tidak memiliki kutikula atau sel penjaga untuk mengatur pertukaran air,
nutrisi, gas dan partikel dari lingkungan luar. Kondisi lingkungan
tersebut merupakan mekanisme adaptif lumut kerak yang
memungkinkannya untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dari proses
presipitasi dan sumber lain dari atmosfer. Konsekuensi dari fisiologi
lumut kerak yang demikian menjadikannya tidak dapat mencegah
pemasukan zat ke dalam tubuhnya, sehingga elemen tubuh lumut kerak
menggambarkan kondisi nutrisi dan kontaminan dari atmosfer.
Karakteristik kedua adalah lumut kerak tidak memiliki sistem pembuluh
angkut dan akar serta tidak dipengaruhi oleh elemen-elemen dalam tanah,
sehingga tidak adanya interaksi antara lumut kerak dan tanah untuk
menghilangkan salah satu faktor penentu jika ingin mengetahui indikator
kualitas udara menggunakan tumbuhan berpembuluh.
10