Page 12 - Best Practice
P. 12

BAB II
                                                     LANDASAN TEORI


                        A. Belajar dan Pembelajaran

                               Belajar  merupakan  tindakan  dan  prilaku  siswa  yang  komplek,

                        sebagai  tindakan  belajar  hanya  dialami  oleh  siswa  sendiri.  Menurut
                        Dimyati dan Mudjiona ( Sagala 2009: 13) siswa adalah penentu terjadinya

                        atau  tidak  terjadinya  proses  belajar.  Berhasil  atau  gagalnya  pencapaian
                        tujuan pendidikan amat tergantung pada proses belajar dan mengajaryang

                        dialami  siswa.  Sedangkan  James  L.  Mursell  (  Sagala  2009:  13)
                        mengemukakan belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami

                        sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan memperoleh sendiri.

                               Belajar dikatakan berhasil manakala seseorang mampu mengulangi
                        kembali  materi  yang  telah  dipelajarinya  maka  belajar  seperti  ini  disebut

                        rote learning. Kemudian, jika yang telah dipelajari itu mampu disampaikan

                        dan  diekspresikan  dalam  bahasa  sendiri,  maka  disebut  overlearning
                        (Sagala, 2019:13).

                               Menurut  Skiner  dalam  belajar  ditemukan  hal-hal  berikut:  (1)
                        kesempatan  terjadinya  peristiwa  yang  menimbilkan  respon  belajar,  (2)

                        respon si pelajar, dan (3) konsekwensi yang bersifat menggunakan respon
                        tersebut,  baik  konsekwensinya  sebagai  hadiah  maupun  teguran  atau

                        hukuman. Dalam menerapkan teori Skiner, guru prtlu memperhatikan dua

                        hal  yang  penting  yaitu  (1)  pemilihan  stimulus  yang  diskriminatif,  dan  (2)
                        penggunaan penguatan. ( Sagala 2009: 13)

                               Pembelajaran  mengandung  arti  setiap  kegiatan  yang  dirancang
                        untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai

                        yang  baru.  Proses  pembelajaran  pada  awalnya  meminta  guru  untuk
                        mengetahui  kemampuan  dasar  yang  dimiliki  oleh  siswa  meliputi

                        kemampuan  dasarnya,  motivasinya,  latar  belakang  akademis,  latar

                        belakang sosial ekonomi dan lain sebagainya (Sagala, 2009:62).
                                Dari  proses  pembelajaran,  siswa  memperoleh  hasil  belajar  yang

                        merupakan  hasil  dari  suatu  interaksi  tindak  belajar  yaitu  mengalami




                                                               4
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17