Page 40 - 4401421005_Maya Novenda_Modul Keanekaragaman Hayati
P. 40
1. Pelestarian Secara In Situ
Pelestarian In situ adalah pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan di tempat
hidup aslinya (habitatnya). Pelestarian ini dilakukan pada mahluk hidup yang memerlukan
habitat khusus atau mahluk hidup yang dapat menyebabkan bahaya pada kehidupan mahluk
hidup lainnya jika dipindahkan ke tempat lain. Konservasi in situ dapat dilakukan baik di
dalam kawasan konservasi (kawasan suaka alam/KSA) yakni cagar alam dan suaka
margasatwa, serta kawasan pelestarian alam (KPA) yakni taman nasional, taman buru, taman
wasta alam, dan taman hutan raya, maupun kawasan nonkonservasi. Konservasi di dalam
kawasan nonkonservasi in situ dapat dilakukan baik di dalam kawasan hutan seperti hutan
produksi dan hutan lindung, maupun di dalam kawasan nonhutan., seperti lahan pertanian,
perkebunan, pemukiman, industri, dan lain-lain. Indonesia saat ini memiliki 30 taman
nasional dan ratusan cagar alam sehingga flora dan fauna asli Indonesia memiliki
kesempatan baik untuk hidup terus, tentu apabila peraturan pemerintah ditaati. Konservasi
in situ memiliki peranan strategis untuk dapat memastikan kelestarian spesies termasuk
sumber daya genetiknya, populasi, komunitas organisme di habitat alaminya.
2. Pelestarian Ex Situ
Pelestarian ex situ adalah pelestarian keanekaragaman hayati (tumbuhan dan hewan)
dengan cara dikeluarkan dari habitatnya dan dipelihara di tempat lain. Konservasi secara ex
situ, dapat dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan konservasi di luar habitat alami dalam
bentuk taman margasatwa, kebun binatang (zoo), taman safari, taman burung, taman buaya,
akuarium untuk biota air, dan berbagai pusat penangkaran satwa. Pelestarian secara ex situ
dapat melakukan cara-cara sebagai berikut.
• Kebun koleksi
• Kebun plasma nutfah
• Kebun raya
• Penyimpanan dalam kamar-kamar bersuhu dingin
• Kebun binatang
Konservasi ex situ memainkan peranan penting dalam mendukung kepastian usaha
perlindungan dan pengawetan suatu spesies tumbuhan dan satwa liar termasuk sumber daya
genetiknya, juga memperlambat proses kepunahan atau kelangkaan suatu spesies, serta
memperkuat kepentingan pemanfaatan secara lestari tumbuhan dan satwa liar tersebut bagi
kehidupan manusia.
Dalam upaya mempertahankan diversitas flora dan fauna, maka diperlukan langkah-langkah
yang baik dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati. Upaya/strategi yang perlu dilakukan
adalah sebagai berikut.
33