Page 41 - 4401421005_Maya Novenda_Modul Keanekaragaman Hayati
P. 41

1.  Perlindungan proses-proses ekologis penting dalam sistem penyangga kehidupan
                             Perlindungan dan pemeliharaan sistem penyangga kehidupan dapat dilakukan dengan
                        menetapkan suatu  kawasan penyangga kehidupan sebagai  wilayah perlindungan, dengan
                        didukung  oleh  seperangkat  aturan  yang  mengatur  agar  fungsi  dan  manfaat  dari  sistem
                        penyangga kehidupan tetap terjaga. Daerah aliran sungai (DAS) sebagai suatu ekosistem di
                        dalam pemanfaatan dan pengelolaannya sebaiknya dibagi peruntukannya berdasarkan pada
                        pola  tata  guna  lahan,  misalnya  adanya  kawasan  konservasi,  kawasan  penyangga  (buffer
                        zone), daerah produksi terbatas, daerah produksi dan daerah industri dan pemukiman.
                    2.  Pengawetan keanekaragaman sumber plasma nutfah
                             Keragaman  sumber  plasma  nutfah  yang  terdiri  dari  sumberdaya  alam  hayati  dan
                        ekosistemnya yang terdiri dari flora, fauna, manusia dan jasad renik, serta unsur-unsur non-
                        hayati  yang  terdiri  dari  sinar  matahari,  air,  tanah,  udara  dan  unsur  hara.  Pengawetan
                        keanekaragaman plasma nutfah ditujukan untuk menjaga dan mempertahankan flora dan
                        fauna  beserta  ekosistemnya  agar  tidak  rusak  /  hilang.  Upaya  pengawetan  yang  dapat
                        dilakukan yaitu:
                         a.  Pengawetan sumber plasma nutfah di dalam kawasan perlindungan (konservasi in situ)
                         b.  Pengawetan plasma nutfah di luar kawasan yang dilindungi (konservasi ex situ).
                    3.  Pemanfaatan secara lestari
                             Sumber daya alam hayati berupa flora dan fauna merupakan unsur ekosistem yang
                        mempunyai manfaat besar bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan flora dan fauna ditujukan
                        untuk  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat  maupun  mutu  kehidupan.  Untuk
                        mempertahankan kelestarian sumber daya hayati flora dan fauna, diperlukan pemahaman
                        tentang  asas  kelestarian  yang  pertimbangannya  didasarkan  pada  daya  dukung  fisik  dan
                        biologis  dari  sumber  daya  tersebut.  Upaya  pemanfaatan  yang  dapat  dilakukan  untuk
                        mempertahankan kelestarian sumber daya alam hayati antara lain adalah sebagai berikut.
                         a.  Pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk tujuan non konsumtif, misalnya rekreasi,
                            pariwisata, penelitian dan pendidikan.
                         b.  Pemanfaatan  keanekaragaman  hayati  untuk  tujuan  konsumtif  terutama  pemanfaatan
                            flora dan fauna yang bernilai ekonomis seperti hasil hutan utama maupun ikutan, hasil
                            perikanan  dan  peternakan,  diharuskan  mempertimbangkan  prinsip  kelestarian  hasil
                            yang optimal
                    4.  Penerapan Peraturan dan Perundang- undangan
                             Peraturan  perundang-undangan  dibidang  konservasi  sumber  daya  alam  sangat
                        diperlukan dalam upaya mengatur dan mengamankan upaya-upaya konservasi sumber daya
                        alam.  Beberapa  peraturan  perundangan  yang  dijadikan  dasar  atau  acuan  dalam  rangka
                        konservasi adalah:
                        a.  UU. No. 5. Tahun 1967, tentang Ketentuan Pokok Kehutanan
                        b.  UU. No. 4. Tahun 1982, tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.





                                                             34
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46