Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 43

ANCAMAN PHK MASSAL, ELEMEN BURUH MINTA PPKM DARURAT TIDAK
              DIPERPANJANG
              Elemen buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Provinsi Sumatera
              Utara (FSPMI Sumut) meminta kepada Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi untuk tidak
              memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Medan.

              Seperti diketahui, PPKM Darurat di Medan rencananya telah ditetapkan hingga 20 Juli 2021 yang
              akan datang. Menurut info, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, berencana memperpanjang masa
              PPKM Darurat hingga 2 Agustus mendatang.

              Menurut  Willy  Agus  Utomo  selaku  Ketua  FSPMI  Sumut,  rencana  Wali  Kota  Medan  untuk
              memperpanjang  PPKM  Darurat  berdampak  sangat  buruk  bagi  kehidupan  sosial  masyarakat
              umum, khususnya kaum buruh yang sudah mengalami imbas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
              dan dirumahkan sejak pandemi Covid-19 melanda.

              "Sejak Covid-19 melanda, buruh sudah banyak di PHK, apalagi kalau ada pembatasan begini,
              pengusaha juga akan menutup usahanya, maka yang jadi korban adalah buruh, mereka pasti
              dirumahkan,  bahkan  di-PHK  tanpa  hak  yang  harusnya  diterima  sesuai  Undang-Undang
              Ketenagakerjaan," kata Willy, Minggu (18/7).

              Menurut  Willy,  pihaknya  bukan  berarti  tidak  mendukung  niat  pemerintah  mencegah  wabah
              Covid-19  menyebar  luas  di  masyarakat.  Akan  tetapi  pemerintah  diminta  juga  memikirkan
              dampak bagi masyarakat akibat adanya penyekatan di pusat Kota Medan yang menjadi pusat
              arus bisnis dan transportasi masyarakat Sumut dalam mengais rezeki.
              "Kita dukung segala program pencegahan penyebaran Covid-19, tapi berikan juga solusi bagi
              masyarakat yang terdampak akibat penyekatan ini, contoh perusahaan yang tutup, buruhnya
              harus ditanggungjawabi upahnya selama tidak bekerja," tegas Willy.

              Lebih lanjut Willy mengatakan, hingga saat ini data PHK akibat alasan Covid-19 yang dilakukan
              perusahaan dari data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) sejak Maret 2020 hingga saat ini sudah di
              angka 20.000-an, belum lagi buruh yang dirumahkan tanpa dibayar upahnya. Pasca penerapan
              PPKM  Darurat  di  Medan  para  pekerja  di  sektor  Perhotelan,  Retail,  Pekerja  Mal,  Swalayan,
              Restoran dan Perkantoran terancam di-PHK massal.

              "Akibat PPKM sudah banyak perusahaan di Medan merumahkan buruh, jika diperpanjang pasti
              PHK akan terjadi, karena apa? Karena hasil produksi perusahaan akan terhenti dan tidak bisa
              didistribusikan ke konsumen akibat penyekatan PPKM," ujar Willy.

              Untuk itu, lanjut Willy, pihaknya meminta Pemko Medan dan Gubernur Sumut untuk berpikir
              ulang  memperpanjang  PPKM  Darurat  di  Medan,  yang  justru  dianggap  mematikan  ekonomi
              masyarakat.

              "Cukup petugas PPKM memperketat dan terus mengimbau agar warga masyarakat Sumut patuh
              pada protokol kesahatan setiap melakukan aktivitasnya, dengan cara memberi sanksi kepada
              pelanggar  prokes, tidak menutup  atau  menyekat  jalan  rezeki  masyarakat  yang  semakin  hari
              ekonominya sudah semakin anjlok saat ini karena Covid-19," tutupnya.












                                                           42
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48