Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JULI 2021
P. 51

Terkait pengetatan jam kerja, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, harus dibedakan antara
              pekerja kantoran dengan pekerja pabrik atau manufaktur. Menurutnya, pabrik merupakan supply
              chain yang artinya proses produksi tidak bisa melompat.

              "Oleh karena itu definisi WFH (work from home) untuk pabrikasi atau manufaktur tidak tepat,
              yang tepat adalah kerja bergilir," katanya kepada detikcom, Minggu (18/7/2021).

              Ia  pun  mengusulkan  agar  model  bekerja  dijadikan  non  shift.  Namun,  sistem  bekerja  dibuat
              bergantian, sehari libur sehari masuk.

              "Intinya 2 shift atau 3 shift dijadiin non shift tapi on off, sekali masuk sehari libur, sekali masuk
              sehari libur. Itu yang dimaksud bergilir, jadi nggak ada WFH, nggak mungkin kerja di rumah
              kan," katanya.


              Model selanjutnya ialah dengan menurunkan kapasitas produksi. Dengan penurunan kapasitas
              produksi maka otomatis jam kerja akan berkurang dan mengurangi kerumunan.

              "Dengan jam kerja berkurang, kemudian ada jeda waktu shift 1-2 mengurangi kerumuman,"
              ungkapnya.

              Model berikutnya adalah merumahkan sebagian karyawan dengan jangka waktu tertentu supaya
              target produksi tetap jalan. Misal, jika ditargetkan jam kerja 15 hari, maka bisa dibuat sebagian
              pekerja  seminggu  masuk,  dan  sebagian  dirumahkan.  Seminggu  berikutnya,  pekerja  yang
              dirumahkan tadi masuk, begitu pun sebaliknya.
              "Tapi itu dengan syarat tidak boleh dipotong upahnya, kecuali tunjangan tidak tetap," ujarnya.












































                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56