Page 107 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 107

Pasal  di  atas  pernah  digugat  ke  Mahkamah  Konstitusi  (MK)  oleh  Asosiasi  Pengusaha  Hutan
              Indonesia (APHI) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada 2017. Mereka
              meminta pasal itu dihapus karena merugikan mereka. Di tengah jalan, gugatan itu dicabut.

              2. Pasal Pendidikan

              DPR menyatakan klaster pendidikan telah dikeluarkan dari Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Kini
              DPR telah mengesahkan RUU itu menjadi UU. Ternyata pasal yang mengatur soal pendidikan
              masih ada dalam UU Cipta Kerja.

              Masalah ini menjadi sorotan Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PKBTS). Mereka terkejut
              mengetahui draf final yang disahkan menjadi undang-undang itu ternyata masih mengatur soal
              pendidikan.

              "Pihak DPR pun telah membuat pernyataan ke publik bahwa klaster Pendidikan telah dikeluarkan
              dari pembahasan RUU Cipta Kerja. Namun yang membuat kami kaget, draf final RUU Cipta Kerja
              yang akan disahkan dalam Sidang Paripurna DPR RI, paragraph 12 pasal 65 masih mengatur
              mengenai perizinan sektor pendidikan melalui Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam
              UU Cipta Kerja," kata Ketua Umum PP PKBTS, Cahyono Agus dalam keterangan pers tertulis,
              Senin (5/10/2020).

              Berikut adalah pasal soal pendidikan dalam draf RUU Cipta Kerja yang dimaksud:

              Paragraf 12
              Pendidikan dan Kebudayaan

              Pasal 65

              (1) Pelaksanaan perizinan pada sektor pendidikan dapat dilakukan melalui Perizinan Berusaha
              sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

              (2) Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan perizinan pada sektor pendidikan sebagaimana dimaksud
              pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.


              "Keberadaan  pasal  ini  sama  saja  dengan  menempatkan  pendidikan  sebagai  komoditas  yang
              diperdagangkan untuk mencari keuntungan, mengingat, sesuai dengan pasal 1 huruf d UU No 3
              Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, mendefinisikan 'usaha' sebagai setiap tindakan,
              perbuatan  atau  kegiatan  apapun  dalam  bidang  perekonomian,  yang  dilakukan  oleh  setiap
              pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba," kata Cahyono Agus.

              3. Pasal soal Pesangon

              Yang juga dipermasalahkan dalam UU Ciptaker adalah pesangon pemutusan hubungan kerja
              (PHK) yang diturunkan dari 32 kali upah menjadi 25 kali upah, dengan rincian 19 kali upah
              ditanggung  pemberi  kerja  dan  6  kali  upah  ditanggung  melalui  program  Jaminan  Kehilangan
              Pekerjaan (JKP).

              Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan
              besaran  pesangon  tersebut  hanya  untuk  pekerja  dengan  waktu  kerja  di  atas  24  tahun  dan
              dengan alasan tertentu. Jadi, besaran pesangon tersebut sebenarnya juga tidak bisa dinikmati
              oleh semua pekerja selama ini.

              "32,2 kali upah itu adalah pesangon paling tinggi dan itu didapat untuk pekerja-pekerja yang
              punya usia kerja 24 tahun ke atas. Alasan PHK-nya juga tertentu, satu karena meninggal dunia,
              dua karena pensiun, tiga karena di PHK karena efisiensi, empat karena perusahaan merger tidak


                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112