Page 236 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 236

Itu  setelah  Polda  Metro  Jaya  tidak  menerbitkan  izin  keramaian  selama  pembatasan  sosial
              berskala besar diberlakukan di Jakarta, terkait penanganan pandemi covid-19. Polisi beralasan,
              kekhawatiran akan ada  klaster baru  penyebaran corona menjadi poin utama.

              Hal itu berimbas pada rencana unjuk rasa buruh menolak pengesahan UU Cipta kerja pada 5-8
              Oktober 2020 di depan Gedung DPR/DPD/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

              "Dari semua izin keramaian yang diberitahukan ke Polda Metro Jaya, saya tegaskan Polda Metro
              Jaya tidak mengizinkan atau tidak mengeluarkan izin keramaian atau STTP untuk kegiatan ini,"
              kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Yusri Yunus di Mako Polda Metro
              Jaya, Senin (5/10/2020).

              Alasan  Kepolisian  tidak  menerbitkan  izin  keramaian  yang  diperlukan  sebagai  syarat  untuk
              menggelar aksi  unjuk rasa  lantaran kegiatan  unjuk rasa  tidak diperbolehkan dalam Peraturan
              Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

              "Kita ketahui bersama bahwa Jakarta sudah betul-betul zona merah, penyebaran Covid-19 ini
              cukup tinggi dan kemudian masih diberlakukan Pergub 88," katanya.

              Dia pun mengimbau kepada serikat buruh dan pekerja untuk bisa memahami bahwa kegiatan
              unjuk rasa  besar-besaran bisa membentuk satu  klaster baru  yang malah akan memperparah
              pandemi Covid-19.

              "Kita mengharapkan tidak usah turun. Tidak usah berkumpul ramai dan mari kita taati aturan
              peraturan kesehatan yang ada. Salah satunya adalah menghindari kerumunan karena ini bisa
              membuat  klaster baru  lagi nantinya," kata Yusri.

              Yusri  mengatakan  pihak  Kepolisian  bersama  TNI  dan  pemerintah  daerah  telah  dikerahkan
              sebagai langkah preventif untuk mencegah  unjuk rasa  dengan turun ke jalan dan membuat
              keramaian dengan tetap mengutamakan pendekatan persuasif dan humanis.

              "Kita coba memberikan imbauan kepada mereka semua secara persuasif dan humanis, mereka
              mengurungkan  niatnya  untuk  datang  ke  DPR. Kita  mengharapkan  sampai  dengan  tanggal  8
              (Oktober 2020) nanti tidak ada yang turun ke DPR," ujarnya.

              Meski demikian, Polda Metro Jaya bersama TNI dan pemerintah provinsi dalam hal ini Satpol PP
              telah menyiapkan petugas untuk mengamankan sejumlah titik krusial dan menyiapkan 9.236
              personel gabungan.



























                                                           235
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241