Page 326 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 326

pada saat masalah Covid-19 mereda dan mereka melakukan investasi, Indonesia akan menjadi
              pilihan utama di Asean," ujar Rosan.
              Namun, lanjut Rosan, kehadiran UU Cipta Kerja juga harus disertai dengan pemahaman serta
              upaya  sosialisasi  yang  masif  oleh  pengusaha.  Industriawan  diminta  menyiapkan  diri  dalam
              mengimplementasikan  aturan  baru  tersebut.  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia
              (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani juga yakin UU Cipta Kerja akan menjawab hambatan yang kerap
              dirasakan pengusaha.

              Menurutnya, substansi yang terkandung dalam aturan yang terdiri atas 15 bab dan 185 pasal
              tersebut  telah  mengakomodasi  masukan dunia usaha  guna  menciptakan  iklim perekonomian
              yang lebih baik. Usulan tersebut mencakup simplifikasi regulasi, kejelasan aturan perpajakan dan
              ketenagakerjaan, kepastian hukum, serta pembagian wewenang antara pemerintah daerah dan
              pusat yang jelas.

              "Aturan dalam Cipta Kerja bisa menjadi modal dalam pemulihan ekonomi. Dunia usaha sudah
              menunggunya dan kami meyakini dampaknya akan positif," lanjurnya.

              Hariyadi pun menepis kritik yang menyebutkan pengesahan RUU Cipta Kerja dilakukan tergesa-
              gesa. Menurutnya, pembahasannya telah dimulai sejak tahun lalu. Pembahasan pun disebutnya
              dilakukan secara intensif dengan melibatkan pihak terkait, terutama untuk pembahasan klaster
              ketenagakerjaan.

              PEMULIHAN MANUFAKTUR

              Sementara itu, pelaku industri padat karya turut percaya kehadiran UU Cipta Kerja bisa makin
              mengakomodasi  masuknya  investasi,  terutama  usai  industri  manufaktur  mengalami  tekanan
              selama  pandemi  Covid-19.  Wakil  Ketua  Asosiasi  Pertekstilan  Indonesia  (API)  Anne  Patricia
              Sutanto  mengatakan  UU  Cipta  Kerja  merupakan  pijakan  bagi  pemerintah,  pekerja,  dan
              pengusaha  dalam  membenahi  berbagai  hambatan  yang  kerap  menjadi  sekat  pertumbuhan
              sektor manufaktur.

              Melalui beleid ini, tumpang-tindih regulasi dan masalah daya saing disebut Anne mulai diurai
              sehingga bisa memberi kepastian investasi asing dan dalam negeri. "Saya yakin investasi akan
              tetap  tumbuh  di  industri  tekstil.  Pasti.  Hal  yang  harus  dipahami,  aturan  ini  hadir  untuk
              menciptakan lapangan kerja. Kalau merujuk ke aturan yang lama, sudah banyak masukan dari
              para investor untuk pembenahan."

              Anne pun tak sepakat dengan pandangan yang menyebutkan sektor industri padat karya ke
              depannya tidak akan menarik banyak investasi.

              Dia  mencatat  industri  tekstil  sejatinya  sempat  mengalami  kendala  dalam  menjaring  pekerja
              karena kualifikasi angkatan kerja yang terbatas. Dengan demikian, kehadiran Cipta Kerja yang
              digadang-gadang  bisa  menambah  daya  saing  dan  kualitas  SDM  itu  pun  dia  sebut  menjadi
              jawaban  dari  kendala  tersebut.  "Untuk  menghasilkan  produk  yang  bersaing  di  level  global,
              pekerja tentu harus memiliki kualifikasi berdaya saing. Saya tidak tahu di produk nongarmen,
              tetapi tahun lalu kami bahkan tumbuh, artinya produk dan pekerja kita punya kemampuan untuk
              itu," lanjut Anne.

              Senada, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy
              Widjanarko  mengatakan  pengesahan  RUU  Cipta  Kerja  bakal  berimbas  pada  tereliminasinya
              sejumlah hambatan industri.

              "Industri alas kaki cenderung tumbuh selama pandemi, tecermin dari ekspor yang hampir naik
              8%. Namun, kenaikan itu belum mampu menggeser negara pesaing utama seperti China dan
              Vietnam," kata Eddy.
                                                           325
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331