Page 356 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 356

AIRLANGGA: UU CIPTA KERJA DAPAT MENINGKATKAN IKLIM USAHA DAN
              INVESTASI
              Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan Rancangan
              Undang Undang Cipta Kerja uang telah disahkan menjadi Undang-Undang (UU) rapat Paripurna
              DPR-RI, Senin (5/10), diharapkan dapat meningkatkan iklim usaha dan investasi di Indonesia.

              Menurut  Airlangga.  Indonesia  sebetulnya  memiliki  potensi  untuk  dapat  keluar  dari  jebakan
              negara berpenghasilan menengah (middle inconte trap) dengan adanya bonus demografi, tetapi
              terhambat akibat banyaknya aturan dan regulasi.

              Untuk  itu,  diperlukan  penyederhanaan.  sinkronisasi  dan pemangkasan  regulasi,  sehingga  UU
              Ciptaker tak hanya meningkatkan iklim usaha dan investasi. tetapi juga bisa menciptakan lebih
              banyak lapangan kerja.

              "Karenanya  diperlukan  Undang-Undang  Cipta  Kerja  yang  mengubah  atau  merevisi  beberapa
              undang-undang  yang  menghambat  pencapaian  tujuan  dan  penciptaan  lapangan  kerja.  UU
              tersebut  sekaligus  sebagai  instrumen  dan  penyederhanaan,  serta  peningkatan  efektivitas
              birokrasi," kata Airlangga saat menyampaikan pandangan terakhir pemerintah terkait UU Cipta
              Kerja, di gedung DPR. Senin (5/10).

              Dia menjelaskan, pemerintah sebelumnya juga telah melakukan kajian yang diperlukan untuk
              penciptaan  lapangan  kerja  dan  kemudahan  berinvestasi,  termasuk  mengevaluasi  undang  -
              undang. Berdasarkan kajian

              tersebut, diidentifikasikan apa yang diperlukan dalam Cipta kerja yang kemudian dibagi menjadi
              11 klaster utama.

              Ke-11  klaster  itu  adalah  penyederhanaan  perizinan,  persyaratan  investasi,  ketenagakerjaan,
              kemudahan  dan  pemberdayaan  serta  perlindungan  UMKM  dan  perkoperasian,  klaster
              kemudahan berusaha, klaster dukungan riset dan inovasi, klaster administrasi pemerintahan.
              pengenaan  sanksi,  pengadaan  lahan,  investasi  dan  proyek  strategis  nasional,  serta  kawasan
              ekonomi.

              Klaster  persoalan  dan  inventarisasi  tersebut  dipandang  cukup  untuk  mendorong  agar
              memberikan perlindungan dan kemudahan bagi UMKM dan koperasi, serta bisa menciptakan
              lapangan kerja dan juga meningkatkan perlindungan kepada pekerja atau buru.

              Airlangga juga menyampaikan apresiasinya kepada fraksi PDI-P. Gerindra, Golkar, Nasdem, PKB.
              PPP. dan PAN yang menyatakan menerima dan setuju RUU Cipta Kerja disahkan menjadi UU.
              Berbagai  hal  yang  menjadi  catatan  seluruh  fraksi  juga  sudah  dicatat  oleh  pemerintah  untuk
              dijalankan. "Mengenai catatan dari Partai Demokrat (yang menolak RUU Cipta Kerja disahkan
              menjadi UU), UU ini yang menjadi catatan untuk memprioritaskan program penanganan Covid-
              19. kemudian proses transparansi dan mekanisme pusat dan daerah, seluruhnya sudah dijawab
              di dalam undang-undang ini. Prosesnya pun sudah dilakukan secara transparan," kata Airlangga.

              Terkait  dengan  konsepsi  ke-wenangan  pusat  dan  daerah,  lanjut  Airlangga.  pemerintah
              menyampaikan hal tersebut juga telah sesuai dengan bingkai Pasal 4 dan Pasal 18 UUD 1945.

              Dia menjelaskan, RUU Cipta Kerja telah disepakati dapat memberikan manfaat kepada semua
              masyarakat, pemerintah, pekerja, dan pengusaha. Itu semua tertuang dalam rumusan 186 pasal
              dan 15 bab.

              Terkait dengan perlindungan dan kepastian hak bagi pekerja atau buruh, justru dengan undang-
              undang  ini  negara  hadir  dalam  bentuk  hubungan  industrial  Pancasila  yang  mengutamakan


                                                           355
   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361