Page 376 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 376

pembahasannya di sidang Paripurna DPR dan secara resmi menetapkannya sebagai RUU inisiatif
              DPR.
              neutral - Theresia Iswarini (Komisioner Komnas Perempuan) Komnas Perempuan meminta DPR
              untuk  tidak  menunda-nunda  lagi  pembahasan  dan  pengesahan  RUU  Perlindungan  PRT.
              Pengakuan dan perlindungan hukum lima juta PRT Indonesia di dalam negeri sangat dibutuhkan,
              karena merekalah yang menopang kehidupan sekurang-kurangnya dua keluarga, yaitu pemberi
              kerja dan PRT sendiri



              Ringkasan

              ADA yang unik dalam sebuah diskusi virtual yang digelar pada Minggu (4/10). Dalam diskusi itu
              puluhan  wanita  dan  laki-laki  hadir  dengan  membawa  serbet  Serbet  tersebut  merupakan
              perlambang desakan agar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera mengesahkan Rancangan
              Undang-undang  Perlindungan  Pekerja  Rumah  Tangga  (PPRT)  pada  sidang  paripurna  pada  8
              Oktober mendatang. Sejak diajukan pada 16 tahun lalu, RUU tersebut jalan di tempat. Angin
              segar baru berhembus pada 1 Juli 2020, di mana RUU tersebut diajukan sebagai RUU inisiatif.



              DESAK PENGESAHAN RUU PPRT LEWAT GERAKAN SERBET

              ADA yang unik dalam sebuah diskusi virtual yang digelar pada Minggu (4/10). Dalam diskusi itu
              puluhan  wanita  dan  laki-laki  hadir  dengan  membawa  serbet  Serbet  tersebut  merupakan
              perlambang desakan agar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera mengesahkan Rancangan
              Undang-undang  Perlindungan  Pekerja  Rumah  Tangga  (PPRT)  pada  sidang  paripurna  pada  8
              Oktober mendatang. Sejak diajukan pada 16 tahun lalu, RUU tersebut jalan di tempat. Angin
              segar baru berhembus pada 1 Juli 2020, di mana RUU tersebut diajukan sebagai RUU inisiatif.

              Akan tetapi urung dilakukan, karena Badan Musyawarah DPR tidak setuju jika RUU PPRT masuk
              dalam  pembahasan  rapat  paripurna  DPR.  Ketua  Umum  Kongres Wanita  Indonesia  (Kowani),
              Giwo Rubianto Wiyogo, tak bisa menahan rasa harunya saat memohon DPR untuk mengesahkan
              RUU tersebut.

              "Kowani yang mewadahi 97 organisasi wanita yang mempunyai anggota yang berjumlah 87 juta
              perempuan dari seluruh Nusantara memohon kepada DPR untuk segera mengagendakan RUU
              PPRT dalam sidang paripurna DPR terdekat dan menetappkan RUU PPRT sebagai RUU Inisiatif
              DPR," ujar Giwo.

              RUU PPRT tersebut, lanjut Giwo, diperlukan sebagai wujud perlindungan negara dan keadilan
              sosial bagi warga negara termasuk pemberi kerja dan lima juta PRT sebagai "wong cilik" dan
              mayoritas perempuan.

              Belum adanya aturan perlindungan PRT tersebut telah memicu banyak ketidakadilan dan perilaku
              yang tidak senonoh terhadap PRT baik secara individual (insidentil) maupun secara komunal
              (terstruktur).

              Adanya aturan perlindungan PRT tersebut tidak hanya berdampak pada PRT di dalam negeri
              tetapi juga di luar negeri. Jika dibandingkan pekerja asing di Indonesia, lanjut Giwo, terdapat
              perbedaan  signifikan  yakni  mereka  sudah  dilindungi  oleh  aturan-aturan  dan  perundang-
              undangan.

              "PRT tidak boleh ditinggalkan dalam pembangunan sumber daya manusia," ujar dia.



                                                           375
   371   372   373   374   375   376   377   378   379   380   381