Page 377 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 377

Pengesahan RUU PPRT merupakan wujud dan implementasi dari Pancasila, yang mana para PRT
              wajib mendapatkan perlakuan yang layak dan manusiawi. Jumlah PRT di Tanah Air mencapai 5
              juta jiwa, sebanyak 84 persen adalah perempuan dan 14 persen dari jumlah perempuan tersebut
              merupakan anak di bawah usia 18 tahun.

              Koordinator  Nasional  Jaringan  Advokasi  Nasional  Pekerja  Rumah  Tangga  (Jala  PRT)  Lita
              Anggraini berharap DPR segera membahas RUU yang mangkrak selama 16 tahun terakhir. "Kami
              mendesak  agar  DPR  segera  membahas  RUU  PPRT  ini  dalam  rapat  paripurna  8  Oktober
              mendatang," ucap Lita.

              Dia menjelaskan RUU tersebut penting untuk segera disahkan karena terkait lima juta jiwa yang
              sebagian besar masih hidup dalam kemiskinan. Pihaknya menyesalkan batalnya pembahasan
              RUU PPRT tersebut pada rapat paripurna DPR pada Juli lalu. Meski demikian, ia mengakui bahwa
              RUU PPRT tersebut memiliki banyak konflik kepentingan karena pengambil keputusan tersebut
              rata-rata pemberi kerja.

              "Dikhawatirkan dengan disahkannya RUU tersebut mengubah hubungan yang terjadi selama ini,
              mengubah relasi yang selama ini status quo dalam pemenuhan hak oleh pemberi kerja," ujar
              Lita.

              Selain itu, banyak yang salah menafsirkan bahwa jika RUU PPRT tersebut disahkan maka upah
              yang diberikan harus setara UMR. Padahal dalam pembahasan DPR, kemudian diubah menjadi
              berdasarkan kesepakatan.

              Sisi  paling  krusial  adalah  bakti  kerja  dan  batas  usia  minimum  bekerja.  Lita  mengakui  saat
              pembahasan dengan DPR, hal itu menjadi perdebatan dan sudah dibahas. "Disahkannya RUU ini
              bertujuan untuk keseimbangan kedua belah pihak antara pemberi kerja dan pekerja, dan tidak
              perlu dikhawatirkan," ucap Lita.

              Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir dari Januari 2018 sampai dengan April 2020, tercatat
              1.458 kasus kekerasan PRT yang bisa dilaporkan dengan berbagai bentuk kekerasan, dari psikis,
              fisik,  ekonomi  dan  seksual  serta  pelecehan  terhadap  profesinya.  Kasus  kekerasan  tersebut
              termasuk pengaduan upah tidak dibayar, PHK menjelang Hari Raya dan THR yang tidak dibayar.

              Survei jaminan Sosial Jala PRT tahun 2019 terhadap 4.296 PRT yang diorganisir di enam kota,
              sebanyak 89 persen PRT tidak mendapatkan jaminan kesehatan atau menjadi peserta JKN KIS.
              Mayoritas PRT membayar pengobatan sendiri apabila sakit termasuk dengan cara berhutang,
              termasuk berhutang ke majikan dan kemudian dipotong gaji.

              Politikus  Partai Persatuan  Pembangunan, Lena Maryana  Mukti  mengingatkan  para koleganya
              sesama politikus bahwa pengesahan RUU tersebut tidak sekedar melindungi lima juta PRT.

              "Ini  akan  memberikan  perlindungan  kepada  seluruh  'Ibu  Bangsa'.  Tidak  hanya  memberikan
              perlindungan kepada pekerja tetapi juga pemberi kerja. Untuk itu, menghimbau kolega saya
              untuk memberikan dukungan agar disahkan pada 8 Oktober mendatang," kata Lena.

              Komisioner Komnas Perempuan Theresia Iswarini mengatakan, belum ada kemajuan sejak tiga
              bulan sejak Badan Legislasi DPR menyelesaikan dokumen naskah akademik dan RUU PPRT.

              Theresia menambahkan, sebanyak tujuh fraksi di DPR sudah menyetujui dan dua fraksi yaitu
              PDIP dan Golkar masih menolak untuk dibahas lebih jauh.

              "Dukungan dari tujuh fraksi semestinya bisa menjadi dasar kuat bagi Badan Musyawarah DPR
              untuk  mengagendakan  pembahasannya  di  sidang  Paripurna  DPR  dan  secara  resmi
              menetapkannya  sebagai  RUU  inisiatif  DPR."    Komnas  Perempuan  menyayangkan  lambatnya
              penetapan  RUU  PPRT  sebagai  inisitif  DPR  dan  meminta  agar  DPR  segera  menetapkan,

                                                           376
   372   373   374   375   376   377   378   379   380   381   382