Page 380 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 380

Namun, tidak semua fraksi setuju pengesahan itu. Partai Demokrat menolak dengan alasan UU
              Ciptaker  cacat  substansial  maupun  prosedural  karena  pembahasannya  tidak  melibatkan
              masyarakat, pekerja, dan civil society.

              PKS  juga  menolak.  Mereka  menilai  pasal-pasal  dalam  RUU  Ciptaker  lebih  menguntungkan
              pengusaha dan merugikan pekerja.

              Penolakan disuarakan pula oleh berbagai elemen masyarakat, utamanya buruh. Mereka akan
              unjuk rasa dan mogok kerja mulai hari ini hingga lusa.

              Untuk mengantisipasi hal itu, Kapolri Jenderal Idham Azis pun telah menerbitkan surat telegram
              rahasia yang intinya melarang unjuk rasa. "Polri tidak memberikan izin demonstrasi atau kegiatan
              lainnya yang menyebabkan kerumunan orang dengan tujuan mencegah penyebaran covid-19.
              Ini juga sejalan dengan Maklumat Kapolri. Kami minta masyarakat untuk mematuhinya," ujar
              Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono.

              Meski banyak penolakan, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pengesahan
              UU Ciptaker bisa meningkatkan perekonomian bangsa di tengah wabah korona. "Transformasi
              ekonomilah yang akan didorong melalui UU Cipta Kerja yang baru kita putuskan pada sore hari
              ini," ujar Airlangga dalam rapat paripurna DPR pengesahan UU Ciptaker.

              Pemerintah, sebutnya, telah melakukan kajian untuk penciptaan lapangan pekerja an, kebutuhan
              terhadap hak kekayaan intelektual, dan lainnya.

              ''Dengan  persoalan  penting  selama  ini,  UU  Cipta  Kerja  merespons  perekonomian  terhadap
              dampak pandemi. Secara praktik, UU  omnibus law  telah banyak diterapkan berbagai negara
              dengan tujuan memperbaiki regulasi dalam rangka penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan
              iklim usaha untuk berusaha.''  Dengan UU Ciptaker, imbuhnya, pemerintah berambisi lepas dari
              negara berpenghasilan rendah. "Dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih
              periode 2019-2024, Presiden Jokowi telah menyampaikan bahwa kita memiliki potensi untuk
              dapat keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Untuk itulah diperlukan UU Cipta
              kerja yang mengubah atau merevisi beberapa UU yang ada.''  Cakupan materi RUU Ciptaker
              sangat  luas.  Semula  mencakup  79  UU,  lalu  ada  tujuh  UU  yang  dikeluarkan  dan  empat  UU
              ditambahkan. Total ada 76 UU yang dicakup dalam RUU tersebut.

              Sambut positif  Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Supratman Andi Agtas mengatakan, dalam
              UU  Ciptaker  ada  kebijakan  kemudahan  berusaha  untuk  semua  pelaku  usaha.  Dia  juga
              menegaskan, UU Ciptaker tidak menghapus hak cuti pekerja seperti yang dipersoalkan banyak
              kalangan. Pun dengan persyaratan PHK tetap mengikuti aturan dalam UU Ketenagakerjaan.

              Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani menuturkan, kalangan pengusaha menyambut
              positif  pengesahan  UU  Ciptaker.  UU  itu  diharapkan  dapat  mendorong  perekonomian  dan
              investasi melalui penciptaan dan perluasan lapangan kerja.

              "UU  tersebut  mampu  men-  jawab  berbagai  permasalahan  yang  menghambat  peningkatan
              investasi dan membuka lapangan kerja, melalui penyederhanaan sistem birokrasi dan perizinan,"
              kata Rosan.


              Ia  juga  menyebut,  UU  Ciptaker  memberikan  kemudahan  bagi  pelaku  usaha  terutama  usaha
              mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dia  meyakini ekosistem investasi akan kondusif, sehingga
              tercipta lapangan kerja yang semakin besar. Apalagi saat ini banyak warga yang ke-  hilangan
              pekerjaan akibat pandemi covid-19. (Ins/Pra/Ykb/Des/X-8).





                                                           379
   375   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385