Page 387 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 387

Penolakan tersebut, lantaran salah satu isi dalam RUU, mengatur tentang regulasi upah buruh
              per  jam.  Sehingga  bukan  menjadi  solusi  meningkatkan  kesejahteraan  para  pekerja,  malah
              menambah beban kehidupan.

              Meskipun tidak melakukan aksi turun ke jalan selama tiga hari mendatang, lanjut Hatir, SBSI
              akan mengutus beberapa perwakilan pada tanggal 8 Oktober ke kantor DPRD Kalteng, guna
              menyampaikan beberapa poin tuntutan alasan penolakan terhadap Undang-undang tersebut.

              "Kita di Kalteng memang menolak undang-undang itu dan Cipta Kerja disahkan oleh DPR-RI.
              Kita sudah mendesak agar dihapus outsourcing tenaga kontrak tapi di undang-undang ini malah
              dibuka lagi lebar-lebar. Upah akan dihitung perjam, tidak lagi aturan jelas seperti diatur dalam
              undang-undang seperti dulu," tambah Hatir, Senin (5/10/20).

              Hatir juga meminta kepada seluruh buruh di Kalteng untuk tetap tenang menyikapi gerakan
              mogok nasional dari pusat dan tetap waspada dengan situasi yang berkembang saat ini serta
              tidak mudah terprovokasi.
              Sementara  itu,  Kordinator  Wilayah  (Korwil)  KSBSI  Kalteng  Karliansyah,  juga  dengan  tegas
              menolak Undang-undang Cipta Kerja karena dinilai akan mengabaikan hak buruh untuk menjadi
              pegawai tetap di tempatnya bekerja. Namun, Karliansyah tidak bisa memastikan, apakah KSPSI
              akan melakukan aksi turun ke jalan pada tanggal 6 Oktober, lantaran masih dibicarakan dengan
              pengurus dan anggota.

              "Kami lagi persiapan karena ada rapat beberapa lantaran situasi dan kondisi berbagai macam
              persoalan yang dihadapi oleh kawan-kawan di daerah. Disamping masalah menghadapi Pandemi
              Corona  ini,  misalnya  gaji.  Jadi  tidak  bagus  juga  bergerak  sementara  ada  masalah  dengan
              pendapatan mereka saat ini," ungkapnya.

              Apabila telah disepakati tidak melakukan aksi turun ke jalan, Karliansyah memastikan, beberapa
              tuntutan akan diserahkan kepada DPRD melalui beberapa perwakilan.






































                                                           386
   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391   392