Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 4

UU CIPTAKER DISAHKAN, PEMERINTAH PASTIKAN HAK PESANGON TETAP
              DIBERIKAN
              JAKARTA, : Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengesahkan Rancangan
              Undang-undang  Cipta  Kerja  menjadi  Undang-undang  Cipta  Kerja.  Rapat  pengesahan  ini
              dilakukan pada Senin sore( 5/10/2020).

              Ketua Badan Legislasi Supratman Andi Agtas menyampaikan hasil pembahasan RUU Cipta Kerja.
              Supratman  mengatakan  badan  legislasi  bersama  pemerintah  RI  telah  melaksanakan  rapat
              sebanyak 64 kali 2 kali rapat kerja, 56 kali rapat Panja dan 6 kali rapat tim perumus dan tim
              sinkronisasi.

              "Dalam rapat kerja badan legislasi, 7 fraksi menerima hasil kerja panja dan menyetujui agar RUU
              tentang Cipta kerja disampaikan kepada pimpinan DPR untuk dibawa dalam tahap pembicaraan
              tingkat II dan rapat paripurna DPR RI untuk ditetapkan dan disetujui sebagai undang-undang,"
              ujar Supratman di Jakarta, Senin (5/10/2020).
              Adapun dua fraksi yakni Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai kerja Sehat Sejahtera menolak
              RUU  Cipta  kerja  dilanjutkan  dalam  tahap  pembicaraan  kedua  dalam  rapat  paripurna.  Rapat
              Paripurna DPR pengambilan keputusan terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja dihadiri 318 dari
              575 anggota dewan.Meskipun Supratman telah mengatakan 7 Fraksi menerima dan 2 Fraksi
              menolak, namun pimpinan sidang Paripurna Azis Syamsuddin memberikan kesempatan kepada
              Fraksi-fraksi menyampaikan pandangannya. Setelah 9 Fraksi menyampaikan pandangannya 6
              fraksi setuju secara bulat, 1 fraksi menerima dengan catatan, dan 2 Fraksi menolak.

              "Telah kita ketahui bersama bahwa pandangan pandangan fraksi 6 menyatakan setuju secara
              bulat  1  menerima  dengan  catatan.  Fraksi  PAN  menyatakan  menolak  sehingga  berdasarkan
              mekanisme tata tertib pasal 312 dan 313 mengacu pada pasal 164 yang disampaikan tadi maka
              pimpinan  dapat  mengambil  berdasarkan  pandangan  pandangan  fraksi  di  dalam  forum  rapat
              paripurna  ini  bisa  disepakati?"  tanya  Azis    Serempak  sebagian  peserta  rapat  mengatakan
              "Setuju".
              Menko  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  mewakili  pemerintah,  mengapresiasi  dengan
              pengesahan tersebut. Dia pun berharap UU ini akan bermanfaat besar mendorong pemulihan
              ekonomi membawa Indonesia menuju masyarakat yang adil makmur dan sejahtera. "Bersama
              para menteri terkait mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas semua kerja sama yang
              baik dalam proses pembahasan RUU Cipta kerja ini," tambahnya.

              Airlangga  mengklaim  pemerintah  akan  pasang  badan  untuk  memberikan  kepastian  kepada
              pekerja  yang  mengalami  Pemutusan  Hubungan  Kerja  (PHK)  dengan  memastikan  pesangon
              tersalurkan  melalui  sistem  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP)  yang  dikelola  oleh  BPJS
              Ketenagakerjaan  atau  BP  Jamsostek.  "Negara  hadir  untuk  kepastian  pemberian  pesangon
              melalui JKP yang dikelola BPJS naker," ujar Airlangga.

              Dia menjelaskan, pemerintah berkontribusi dalam penguatan dana yang akan dikelola oleh BPJS
              Ketenagakerjaan.  "Pemerintah  berkontribusi  untuk  penguatan  dana  yang  dikelola,"  kata  dia.
              Aturan  tersebut,  kata  Airlangga,  tidak  akan  menghalangi  manfaat  dari  jaminan  lain,  seperti
              jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan pensiun. "Ini tidak akan
              mengganggu manfaat jaminan lain tanpa membebani iuran ke pekerja dan pengusaha," terang
              dia.

              Pembahasan pesangon sebelum disahkan begitu ramai dibicarakan buruh dan pekerja karena
              dalam  rumusan  RUU  Cipta  Kerja  yang  sebelumnya  masih  dalam  rancangan  memotong  hak
              pekerja yang terkena PHK. Dalam RUU Ciptaker tercatat ada pemangkasan nilai pesangon dari



                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9